Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Anggito Abimanyu ditunjuk sebagai Kepala Ekonom PT Bank Rakyat Indonesia (Tbk).
"Saya menjabat Kepala Ekonom BRI sejak Oktober 2014. Saat itu saya ditawari oleh pak Sofyan [mantan Dirut BRI] untuk bergabung," ujarnya kepada Bisnis.com di Jakarta, Senin (16/2/2015).
Anggito berharap dengan bergabung di BRI dapat memiliki nilai tambah untuk perseroan memasuki ke pasar global.
"Tantangan kompetensi ini semakin tajam sehingga membutuhkan analisis pandangan dan nasihat dari seorang ekonom. Saya cocok lah dengan keinginan BRI untuk tumbuh dan memberikan pandangan masukan dalam berbagai macam kesempatan terkait kondisi eksternal," tuturnya.
Pada Mei 2014, Anggito Abimanyu tiba-tiba mengajukan surat pengunduran diri sebagai Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama. Alasan pengunduran diri Anggito karena ingin fokus menghadapi kasus dugaan korupsi penyelenggaraan haji yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sebelumnya, KPK menyita ponsel Anggito saat penggeledahan di kantor Kementerian Agama pada 22 Mei. Salah satu tempat yang digeledah tim penyidik KPK adalah ruangan Anggito.
Dalam kasus ini, Suryadharma Ali sewaktu masih menjabat Menteri Agama ditetapkan sebagai tersangka. Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu diduga menyalahgunakan wewenangnya sebagai menteri dalam proses pengadaan pemondokan haji, katering, perjalanan ibadah haji, dan transportasi. Setelah terjerat, dia lalu mengundurkan diri dari kabinet.
Pada 2010, Anggito juga sempat mengundurkan diri dari Kepala Badan Kebijakan Fiskal. Mundurnya Anggito sempat disebut-sebut karena batal ditunjuk menjadi Wakil Menteri Keuangan. Karena itu, dia memutuskan kembali mengabdi di almamaternya Universitas Gadjah Mada.
Namun, saat menjabat Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag, Anggito sempat dituduh plagiat dalam membuat artikel Gagasan Asuransi Bencana. Kemudian, dia mundur sebagai dosen di Universitas Gadjah Mada terkait kasus tersebut. (Diduga Plagiat, Ini Perbandingan Artikel Anggito Abimanyu & Hotbonar Sinaga)