Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank OCBC NISP Tbk tetap bertekad untuk masuk dalam jajaran sepuluh bank dengan aset terbesar di Indonesia.
Rama P Kusumaputra, Direktur OCBC NISP, mengatakan untuk bisa naik ke posisi sepuluh, bank perlu meningkatkan aset di atas rata-rata industri. Di samping itu, OCBC NISP juga membuka peluang pertumbuhan anorganik lewat merger dan akuisisi.
"Jangka menengah lah [bisa tercapai], tapi kami menyesuaikan, yang penting sustainable growth, jangan hanya mau mencapai top ten dengan mengorbankan yang cost," jelasnya usai acara perayaan hari ulang tahun OCBC NISP ke 74, Senin (6/4/2015).
OCBC NISP merupakan salah satu bank tertua di Indonesia. Bank ini lahir pada 4 Desember 1941 dengan nama NV Nederlandsch Indische Spaar En Deposito Bank.
Rama mengatakan, kiprah OCBC NISP yang cukup lama di dunia perbankan Indonesia membuat bank harus bisa berkembang lebih besar dan lebih cepat.
Bank yang dahulu bernama Bank NISP ini per Desember 2014 memiliki aset sebesar Rp103,12 triliun atau tumbuh 6%.
Jumlah aset ini menempatkan posisi perseroan di urutan 11 bank dengan aset terbesar.
Dia menambahkan, OCBC NISP membuka peluang untuk menumbuhkan aset secara anorganik untuk mempercepat pertumbuhan aset.
"Tapi harus cocok seperti cari jodoh, semua dilirik kalau ada yang cocok," tukasnya.
Sejak 2013, OCBC NISP memang sudah menjajaki untuk mengakuisisi perusahaan pembiayaan. Namun hingga saat ini, rencana perseroan belum terealisasi.