Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank OCBC NISP Tbk. membidik sektor usaha kecil dan menengah (UKM) sebagai fokus penyaluran kredit pada tahun ini.
Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan strategi perseroan untuk tumbuh di sektor UKM menjadi langkah antisipasi perseroan melihat kondisi ekonomi makro yang tertekan akibat masih lesunya pertumbuhan ekonomi dan pelemahan nilai tukar rupiah.
“Tapi kami masih melihat UKM ini bisa tumbuh sekitar 20% dan kami lihat pertumbuhan di tahun ini tidak akan seketat tahun lalu,” jelas Parwati di Jakarta, Kamis (10/4/2015).
Managing Director Bank OCBC NISP Hartati mengatakan sepanjang tahun lalu kredit ke sektor UKM menempati porsi sebesar 60% dari total pinjaman yang disalurkan perseroan. Pada tahun ini, perseroan masih akan membidik sektor wong cilik tersebut mengingat segmen ini dinilai lebih tahan banting terutama jika dihadapkan dengan goncangan ekonomi secara makro.
Hingga akhir tahun lalu, Hartati mengungkapkan rasio kredit bermasalah di sektor UKM telah menyentuh posisi 1,1%. Untuk menjaga rasio non performing loan (NPL) di segmen ini, lanjut Hartati, perseroan mengandalkan sistem scoring. “Dengan sistem tersebut, kami menjadi lebih cepat dan prudent,” jelas dia.