Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank BNI Syariah optimistis penyaluran pembiayaan akan mulai bergairah pada paruh kedua tahun ini, meski pada kuartal I/2015, laju bisnis industri ini terkoreksi cukup dalam sejalan dengan kondisi sektor riil yang stagnan.
Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano mengakui pembiayaan yang disalurkan perseroan baru tumbuh 5,3% pada kuartal I/2015. “Memang masih jauh dari target kami di Maret ini yang seharusnya mencapai 25%-30%, tapi kami optimistis akan raih pertumbuhan hingga 50% pada Juni mendatang,” ujar Dinno di Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Koreksi cukup dalam pada pertumbuhan pembiayaan tersebut, kata Dinno, merupakan tren yang lazim terjadi. Pasalnya memasuki bulan ketiga tahun ini, lanjut Dinno, pertumbuhan pembiayaan mulai menunjukkan pembaikan.
Namun, Dinno juga mengakui pelemahan rupiah masih akan menjadi tantangan terutama bagi industri syariah. “Memang ada banyak hal yang mempengaruhi [pertumbuhan pembiayaan di perbankan syariah] terutama ekonomi yang dipengaruhi pelemahan nilai tukar, tapi mudah-mudahan membaik dan sudah terlihat dari bulan ini,” jelas Dinno.
Secara keseluruhan, tahun ini BNI Syariah menargetkan pertumbuhan bisnis sebesar 25%. Dinno menjelaskan sepanjang tahun lalu perseroan mencatatkan kenaikan pembiayaan sebesar 33,79% secara year on year (y-o-y) menjadi Rp15,04 triliun.