Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BNI Syariah memperkirakan penyaluran pembiayaan tahun ini akan melampaui target, didorong oleh rencana pelonggaran ketentuan finance to value (FTV) untuk pembiayaan perumahan.
Imam Teguh Saptono, Direktur Bisnis BNI Syariah, mengestimasi pertumbuhan pembiayaan perumahan akan mencapai 30%-35% jika ketentuan FTV dilonggarkan.
"Kalau FTV jadi direalisasikan, semula [target pertumbuhan pembiayaan] 25%, kami perkirakan bisa 27,5%," jelasnya seperti dikutip dari Harian Bisnis Indonesia, Jumat (24/4/2015).
Imam menyebut sektor perumahan merupakan mesin utama pertumbuhan pembiayaan perseroan. Pasalnya, porsi pembiayaan perumahan mencapai hampir 50% dari total portofolio pinjaman BNI Syariah sebesar Rp15,7 triliun per Maret 2015.
Sebagaimana diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana melonggarkan ketentuan FTV bersamaan dengan pelonggaran ketentuan loan to value (LTV) untuk bank konvensional. Pelonggaran ini akan menurunkan batasan uang muka dari sebelumnya berlaku 20%-30%.
Imam menyebut sebelum FTV diterapkan pada 2013, pembiayaan perumahan BNI Syariah bisa tumbuh 44%. Namun, pertumbuhan turun menjadi 22% setelah FTV diterapkan. "Ada produk baru yang akan kami rilis untuk mendongkrak pasar KPR," tukasnya.