Bisnis.com, JAKARTA- PT Bank UOB Indonesia mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp119,69 miliar pada Maret 2015, turun 27,73% secara tahunan.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, perolehan laba Bank UOB Indonesia turun akibat pendapatan bunga bersih yang stagnan serta kenaikan beban penurunan kualitas aset kredit (impairment).
Per Maret 2015, pendapatan bunga bersih bank yang dahulu bernama Bank Buana ini mencapai Rp690,61 miliar.
Pendapatan bunga bersih perseroan stagnan karena beban bunga tumbuh 11,96% sedangaan pendapatan bunga hanya tumbuh 6,15%. Ini disebabkan oleh pertumbuhan kredit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).
Per Maret 2015, pertumbuhan kredit Bank UOB Indonesia mencapai 5,84% menjadi Rp56,88 triliun sedangkan DPK tumbuh 10,61% menjadi Rp61,79 triliun.
Di sisi lain, pendapatan Bank UOB Indonesia juga tergerus oleh beban impairment yang naik 2,75 kali menjadi Rp314,16 miliar. Kenaikan beban dipicu oleh penurunan kualitas aset kredit yang tercermin dari kenaikan non performing loan (NPL).
Hingga Maret 2015, rasio NPL gross Bank UOB Indonesia tercatat 3,98% atau naik 222 bps secara tahunan. Adapun, rasio kredit macet atau NPL nett mencapai 2,98%, meningkat 177 bps.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel