Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Surat Berharga Negara (SBN) masih mendominasi portofolio dana pensiun sukarela per Maret 2024. Adapun investasi pada instrumen tersebut mencapai sebanyak Rp128,32 triliun dengan komposisi 36% dari total investasi.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono mengungkap dominasi portofolio investasi pada instrumen SBN dilatarbelakangi salah satunya oleh tren kenaikan tingkat suku bunga.
“Selain itu fokus pengurus dana pensiun untuk menjaga stabilitas kinerja investasi dana pensiun di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi dan pasar keuangan global,” kata Ogi dalam jawaban tertulisnya dikutip Minggu (19/5/2024).
Ogi menambahkan dua instrumen terbesar lainnya setelah SBN adalah deposito dengan nominal Rp96,47 triliun dan obligasi sebesar Rp67,33 triliun dengan komposisi masing-masing sebesar 26% dan 19% dari total investasi.
Sementara itu, Ogi menyebut untuk instrumen saham, reksadana, dan lainnya (properti, penyertaan langsung dan lainya) memiliki komposisi masing-masing sebesar 8%, 3%, dan 8% dari total investasi.
Penempatan investasi tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Adapun pada paruh pertama 2023, portofolio investasi dana pensiun masih didominasi oleh SBN. Merujuk data Statistik Dana Pensiun edisi Juni 2023, penempatan investasi dapen di SBN mencapai Rp117,18 triliun pada akhir Juni 2023.
Baca Juga
Nilai ini sudah mencakup dana pensiun pemberi kerja program pensiun manfaat pasti (PPMP), program pensiun iuran pasti (PPIP), dan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) PPIP. Penempatan investasi di SBN ini meningkat 22,09% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya hanya mencapai Rp95,98 triliun pada Juni 2022. Alhasil, SBN di portofolio investasi dana pensiun mengambil porsi 33,83% terhadap total investasi pada enam bulan pertama 2023.
Menyusul SBN, OJK mencatat deposito berjangka mengalami pertumbuhan 3,31% yoy dari Rp85,58 triliun menjadi Rp88,42 triliun. Artinya, deposito berjangka mengambil kue 25,53% dari total investasi dana pensiun pada Juni 2023.
Portofolio investasi dapen di obligasi korporasi mencapai Rp60,48 triliun atau merengkuh 17,46% terhadap total investasi dana pensiun pada periode tersebut. Berbeda dengan SBN yang terus melaju, penempatan investasi dapen di saham mengalami kontraksi 5,84% yoy pada semester I/2023. Nominalnya merosot dari Rp30,26 triliun menjadi Rp28,49 triliun.
Dari sisi kinerja aset, OJK mencatat total aset dana pensiun per Maret 2024 tumbuh sebesar 10,51% secara tahunan (year on year/yoy) dengan nilai Rp1.436,58 triliun. Ini terdiri dari aset program pensiun sukarela yang mencapai Rp374,02 triliun serta program pensiun wajib Rp1.062,56 triliun.