Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran keluar modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) telah mencapai Rp46,61 triliun hingga 7 Mei 2024 (year-to-date/ytd).
“Selama 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 7 Mei 2024, nonresiden jual neto Rp46,61 triliun di pasar SBN,” kata Direktur Departemen Komunikasi BI Fadjar Majardi dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (10/5/2024).
Pada periode yang sama, Fadjar menyampaikan bahwa terjadi aliran masuk modal asing, baik di pasar saham maupun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Aliran modal asing yang masuk ke pasar saham tercatat sebesar Rp3,83 triliun hingga 7 Mei 2024. Sementara itu, inflow di SRBI lebih tinggi, mencapai Rp31,43 triliun.
Adapun, pada pekan kedua Mei 2024, Fadjar menyampaikan bahwa terjadi aliran masuk modal asing sebesar Rp4,04 triliun. Di sisi lain, yield SBN 10 tahun naik ke 6,94% per 8 Mei 2024.
Dia merincikan pembelian SBN oleh nonresiden di pasar keuangan domestik adalah sebesar Rp2,36 triliun pada 6-7 Mei 2024. Di SRBI, tercatat aliran masuk modal asing sebesar Rp3,58 triliun.
Baca Juga
Di sisi lain, di pasar saham, masih terjadi aliran modal keluar, yang mencapai Rp1,90 triliun pada pekan kedua Mei 2024 ini.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa kembali masuknya aliran modal asing di pasar keuangan domestik, salah satunya didorong oleh kenaikan suku bunga acuan atau BI Rate pada April lalu.
Sebagaimana diketahui, BI menaikkan suku bunga acuan pada Rapat Dewan Gubernur April 2024 sebesar 25 basis poin menjadi 6,25%, sebagai upaya untuk mendukung stabilitas rupiah karena volatilitas pasar keuangan global yang meningkat.
“Ini membuktikan respons kebijakan BI-Rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing yang pada minggu-minggu sebelumnya yang sejak Ramadan terjadi outflow,” kata Perry.