Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan persoalan baru dalam penyaluran kredit saat ini bukan terkait likuiditas, akan tetapi perlambatan ekonomi yang berdampak pada kontraksi kredit.
"Sekarang likuiditas sudah membaik. Masalahnya sekarang yang minta kredit berkurang karena bisnisnya agak lesu dan daya beli agak lemah," ungkap Jahja pada Bisnis via ponsel, baru-baru ini.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran kredit oleh industri perbankan kepada pihak ketiga mencapai Rp3.679 triliun atau tumbuh 11,28% secara year on year dari posisi Rp3.306 triliun pada periode yang sama tahun yang lalu.
Sementara itu, himpunan DPK hingga kuartal I/2015 mencapai Rp4.198 triliun, atau tumbuh 13,32% dari posisi Rp3.618 triliun pada Maret 2014.
Pertumbuhan DPK yang lebih tinggi itu, telah membuat penempatan dana di Bank Indonesia kian meningkat.
Adapun total penempatan dana perbankan di bank sentral hingga Maret 2015. mencapai Rp650,55 triliun, tumbuh 47,33% dari posisi Rp441,53 triliun pada periode yang sama sebelumnya.
Adapun komposisi penempatan dana oleh kelompok bank plat merah hingga Maret 2015 mencapai Rp239,18 triliun atau tumbuh pesat hingga 49,63% dari posisi Rp159,72 triliun secara year on year.
Sedangkan komposisi penempatan dana di BI untuk kelompok bank umum swasta nasional (BUSN) devisa, BUSN non devisa, BPD, bank campuran dan bank asing masing-masing mencapai Rp242,17 triliun, Rp26,57 triliun, Rp68,06 triliun, Rp30,3 triliun dan Rp44,24 triliun.