Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRESIDEN JOKOWI: RI Berpotensi Jadi Pusat Keuangan Syariah Dunia

Dalam peresmian Pasar Rakyat Syariah 2015, Jokowi menuturkan Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan keuangan syariah. Dua faktor utamanya adalah bonus demografi dan pertumbuhan kelas menengah.
Presiden Jokowi/Reuters-Damir Sagolj
Presiden Jokowi/Reuters-Damir Sagolj

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo berharap Indonesia dapat menjadi pusat perkembangan keuangan syariah global.

Dalam peresmian Pasar Rakyat Syariah 2015, Jokowi menuturkan Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan keuangan syariah. Dua faktor utamanya adalah bonus demografi dan pertumbuhan kelas menengah.

 

Kepala Negara optimistis Indonesia dapat menjadi pusat perkembangan keuangan syariah dunia. Utamanya karena Indonesia memiliki lembaga keuangan mikro terbesar di dunia, seperti Baitul Maal wa Tamwil (BMT) dan Koperasi.



"Butuh jasa keuangan beragam, peluang terbuka lebar. Keuangan syariah punya peran strategis dalam pembangunan nasional," katanya di Parkir Selatan Senayan, Minggu (14/6).

Kepala Negara optimistis Indonesia dapat menjadi pusat perkembangan keuangan syariah dunia. Utamanya karena Indonesia memiliki lembaga keuangan mikro terbesar di dunia, seperti Baitul Maal wa Tamwil (BMT) dan Koperasi.

Selain itu, Indonesia juga merupakan penerbit Sukuk terbesar dan satu-satunya negara yang menerbitkan instrumen Sukuk Ritel.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, hingga Maret 2015, industri perbankan syariah terdiri dari 12 Bank Umum Syariah, 22 Unit Usaha Syariah yang dimiliki oleh Bank Umum Konvensional dan 163 BPRS. Total asetnya mencapai Rp264,81 triliun dengan pangsa pasar 4,88%.

Sementara itu, pelaku industri keuangan non-bank (IKNB) syariah mencapai 98 lembaga yang terdiri dari usaha jasa takaful dengan aset Rp23,8 triliun, usaha pembiayaan syariah dengan aset Rp19,63 triliun, dan lembaga keuangan syariah lainnya dengan aset Rp12,86 triliun.

Pada periode yang sama,  total saham syariah yang diperdagangkan di pasar modal syariah mencapai Rp3.037,46 triliun, sukuk korporasi Rp7,1 triliun, dan reksadana syariah Rp11,7 triliun.

"Ini harus dikembangkan melalui pengembangan UMKM dan infrastruktur. Kalau bisa dimaksimalkan, Indonesia jadi pusat perkembangan syariah global," ujar Jokowi.

Presiden berpesan agar potensi modal harus dikelola dengan baik. Jokowi juga menggarisbawahi pembangunan pemahaman masyarakat secara berkelanjutan sebagai kunci pembangunan sistem dan lembaga keuangan syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper