Bisnis.com, PALEMBANG—PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengungkapkan pembangunan rumah bersubsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Sumatra Selatan baru terealisasi sebanyak 3.000 unit dari target tahun ini sebesar 12.000 unit.
Branch Manager Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Palembang Adrian Syahbandi mengatakan BTN berkomitmen melaksanakan program subsidi pemerintah dalam menyediakan pembiayaan rumah tinggal dengan FLPP bagi seluruh masyarakat.
“Kami akan terus mendukung agar program sejuta rumah dari presiden ini dapat sukses di Sumsel. Sejak dilaunching hingga sekarang, realisasi penyaluran kredit bagi masyarakat Sumsel baru 3.000 unit rumah,” katanya, Selasa (30/06).
Adrian menjelaskan program rumah murah tersebut hanya diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), yakni masyarakat yang memiliki penghasilan minimal Rp4 juta/bulan, baik dari PNS maupun non PNS.
Sepanjang paruh pertama tahun ini, dia menilai respon pasar terhadap program rumah murah tersebut cukup baik. Hal tersebut ditandai dengan terjaganya ketersediaan dan permintaan rumah murah di Sumsel. Dia optimistis target yang dipatok pada tahun ini bisa terealisasi.
“Kebutuhan rumah bagi masyarakat terus meningkat dari tahun ke tahun, tidak terkecuali masyarakat Sumsel. Oleh karena itu, kami berharap BTN dan Pemprov Sumsel bisa saling mendukung dalam menyukseskan program ini,” tuturnya.
BTN Baru Realisasi 3.000 Rumah Bersubsidi
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mengungkapkan pembangunan rumah bersubsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Sumatra Selatan baru terealisasi sebanyak 3.000 unit dari target tahun ini sebesar 12.000 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ringkang Gumiwang
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 jam yang lalu
Bank 'Putar Otak' Berkelit dari Tekanan Likuiditas
17 jam yang lalu