Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank BNI Syariah, anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menaikkan target laba menjadi Rp235 miliar atau 44% dari target awal sebesar Rp163 miliar.
Dinno Indiano, Direktur Utama BNI Syariah mengatakan hingga Juni 2015 perseroan meraup laba hingga Rp99 miliar atau 42% dari target.
"Sekarang bank itu waktunya konsolidasi, harus jaga profitability," ujarnya kepada Bisnis.com Kamis (2/7/2015).
Perolehan laba BNI Syariah hingga paruh pertama 2015 ditunjang oleh ekspansi pembiayaan yang tumbuh 7% dibandingkan dengan nilai outstanding pada Desember 2014 sebesar Rp15 triliun.
Dinno mengatakan hingga akhir tahun tetap optimistis penyaluran pembiayaan bisa tumbuh 25%. Dia menambahkan, perseroan juga merilis produk pembiayaan baru yaki pembiayaan motor mewah dengan menggunakan Hasanah Card, produk kartu pembiayaan milik perseroan.
Pertumbuhan pembiayaan tahun ini akan didorong oleh segmen perumahan yang menjadi lini andalan perseroan. Terlebih, pembiayaan di segmen ini diestimasi akan lebih bergairah dengan adanya pelonggaran kebijakan finance to value (FTV).
Imam Teguh Saptono, Direktur Bisnis BNI Syariah, mengestimasi pertumbuhan pembiayaan perumahan akan mencapai 30%-35% jika ketentuan FTV dilonggarkan.
"Kalau FTV jadi direalisasikan, semula [target pertumbuhan pembiayaan] 25%, kami perkirakan bisa 27,5%," jelasnya.