Bisnis.com, JAKARTA -- PT BNI Syariah membutuhkan tambahan modal untuk ekspansi pada 2017.
Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano menuturkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) perseroan berada di kisaran level 15%.
"Kalau mau aman, dari 2016 sudah ada proses. Tambahan modal bisa dari obligasi subdebt, suntikan modal dari induk, atau IPO," katanya di Jakarta baru-baru ini.
Adapun selama 6 bulan pertama, BNI Syariah mencatatkan raihan laba senilai Rp99,94 miliar atau naik sebesar 50,33% dibanding tahun sebelumnya yang senilai Rp66,48 miliar.
Total aset mengalami kenaikan sebesar 20,19% secara tahunan, dari Rp17,35 triliun menjadi Rp20,85 triliun per Juni 2015.
Pertumbuhan ini didorong antara lain oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 25,24% menjadi Rp16,74 triliun dari semester I/2014 yang senilai Rp13,37 triliun.
Adapun penghimpunan dana masyarakat tercatat tumbuh sebesar 28,22% dari Rp13,51 triliun menjadi Rp17,32 triliun.