Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Syariah Pesimistis Target Aset Terpenuhi

PT BNI Syariah realistis terhadap target pertumbuhan aset pada tahun ini melihat kondisi ekonomi yang menyebabkan berkurangnya permintaan pembiayaan dan meningkatnya pembiayaan bermasalah.
Karyawan BNI Syariah melayani nasabah, belum lama ini. /Bisnis.com-Abdullah Azzam
Karyawan BNI Syariah melayani nasabah, belum lama ini. /Bisnis.com-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--PT BNI Syariah realistis terhadap target pertumbuhan aset pada tahun ini melihat kondisi ekonomi yang menyebabkan berkurangnya permintaan pembiayaan dan meningkatnya pembiayaan bermasalah.

Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano mengatakan pihaknya pesimistis target pertumbuhan aset pada akhir tahun dapat tercapai melihat kondisi ekonomi global dan domestik.

Aset BNI Syariah saat ini tercatat senilai Rp20,8 triliun dan dalam RBB perseroan menargetkan aset dapat tumbuh hingga Rp22 triliun hingga akhir tahun.

"Sekarang aja aset Rp20,8 triliun, tinggal 4 bulan lagi, saya enggak yakin tercapai," katanya di Jakarta.

Kendapati pesimistis target pertumbuhan akhir tahun tidak tercapai, Dinno menyatakan perseroan yakin target laba senilai Rp163 miliar dapat terlampaui, bahkan melebihi Rp200 miliar, apabila perseroan menjaga kualitas pembiayaan.

"Di industri bank syariah, laba bisa besar kalau NPF terjaga," lanjut Dinno.

Perseroan akan menjaga kualitas pembiayaan pada sisa akhir tahun ini. Terlebih, level rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) gross perseroan per Juni 2015 tercatat 2,42% atau mengalami peningkatan sebesar 43 basis poin (bps) secara tahunan dibandingkan semester I/2014 yang sebesar 1,99%.

Adapun selama 6 bulan pertama, BNI Syariah mencatatkan raihan laba senilai Rp99,94 miliar atau naik sebesar 50,33% dibanding tahun sebelumnya yang senilai Rp66,48 miliar.

Total aset mengalami kenaikan sebesar 20,19% secara tahunan, dari Rp17,35 triliun menjadi Rp20,85 triliun per Juni 2015.

Pertumbuhan ini didorong antara lain oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 25,24% menjadi Rp16,74 triliun dari semester I/2014 yang senilai Rp13,37 triliun. Sedangkan penghimpunan dana masyarakat tercatat tumbuh sebesar 28,22% dari Rp13,51 triliun menjadi Rp17,32 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper