Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA BANK SYARIAH: OJK Proyeksi Pembiayaan Tumbuh 12%

Otoritas Jasa Keuangan meyakini laju penyaluran pembiayaan perbankan syariah bakal tumbuh 12% secara tahunan.
Bank Syariah Mandiri. /Bisnis.com
Bank Syariah Mandiri. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Otoritas Jasa Keuangan meyakini laju penyaluran pembiayaan perbankan syariah bakal tumbuh 12% secara tahunan.

Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mulya Effendi Siregar mengatakan hingga kini posisi kenaikan pembiayaan bank syariah secara keseluruhan masih berkisar 7%-8%. Penyaluran pembiayaan yang masih lambat, kata Mulya, disebabkan dua bank syariah terbesar di Indonesia yang masih fokus melakukan konsolidasi.

Selain itu, Mulya menyebutkan sektor perbankan syariah memiliki hubungan erat dengan sektor riil. Akibatnya, jika sektor riil mengalami tekanan karena perlambatan ekonomi, maka kalangan bank syariah pun langsung merasakan dampak terusan dari kondisi tersebut.

Namun, dia meyakini di sisa akhir tahun ini, dengan adanya government spending dan stimulus OJK, mampu mengerek pertumbuhan pembiayaan tersebut. “Mudah-mudahan tumbuh 12%-13%,” kata Mulya di Jakarta, akhir pekan lalu.

Adapun, hingga paruh pertama tahun ini, ada dua BUS yang memiliki pangsa perbankan syariah terbesar. Per Juni 2015, PT Bank Syariah Mandiri mencatatkan nilai aset Rp66,95 triliun atau naik tipis dari Rp66,94 triliun di akhir tahun lalu. Menyusul PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. tercatat memiliki aset sebesar Rp55,85 triliun, terkoreksi 10,5% dari Rp62,41 triliun pada akhir tahun lalu.

Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Strategi BSM Agus Dwi Handaya mengatakan perseroan memang mengutamakan konsolidasi bisnis. Menurutnya, BSM juga membidik kualitas aset pada akhir tahun nanti akan terjaga di posisi 5%. Salah satu upaya yang dilakukan perseroan, tambah Agus, yakni dengan membentuk bagian khusus yang menangani pembiayaan bermasalah.

Selain itu, sebut Agus, BSM juga terus berupaya mempercepat proses lelang agunan pembiayaan bermasalah dan memakai jasa pengacara untuk menyelesaikan kasus pembiayaan bermasalah yang berat. Hingga akhir tahun nanti, perseroan menargetkan bakal menyelesaikan restrukturisasi pembiayaan bermasalah mencapai Rp400 miliar.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman mengungkapkan tahun ini pihaknya merevisi target pertumbuhan pembiayaan sebesar 10%. Menurutnya, langkah tersebut diambil perusahaan sebagai proyeksi realistis atas situasi ekonomi yang tengah terjadi saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper