Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tunda Aksi Sekuritisasi, Ini Alasan BTN

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menunda rencana sekuritisasi aset kredit pemilikan rumah yang ditargetkan bakal digelar pada kuartal III/2015.
BTN
BTN

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menunda rencana sekuritisasi aset kredit pemilikan rumah yang ditargetkan bakal digelar pada kuartal III/2015.

Direktur Treasury & Assets Management BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan pada awal tahun, pihaknya meyakini permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) yang menjadi motor penggerak bisnis perseroan bakal tumbuh signifikan. Namun, melihat penyaluran sepanjang 6 bulan pertama tahun ini, dia menilai laju penyaluran kredit pada akhir 2015 tak bakal bergerak banyak dari realisasi pertumbuhan di paruh pertama.

Akibatnya, lanjut Iman, perseroan tak memiliki kebutuhan mendesak untuk mencari sumber baru untuk mendanai ekspansi bisnis BTN. Apalagi, BTN juga telah menerbitkan obligasi senilai Rp3 triliun yang masih mampu mencukupi kebutuhan dana perseroan.

“Kami punya rencana terbitkan sekuritisasi Rp3 triliun, ini kami tunda sampai uang obligasi habis dan pertumbuhan kredit kencang. Karena kalau dilakukan sekarang, kami kehilangan portofolio kredit karena berubah menjadi likuditas yang ga bisa dilempar juga. Kan kami rugi juga,” jelas Iman di Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Sebelumnya, emiten berkode saham BBTN ini berniat menggelar penerbitan kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK EBA) dan KIK EBA-Surat Partisipasi (SP) pada Agustus atau September tahun ini. Dalam niatan tersebut, perseroan telah menyiapkan underlying berupa aset KPR sebanyak 500.000 unit dengan nilai rata-rata Rp120 juta per unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper