Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tiga Bank BUMN Serap Pinjaman CBD Bulan Ini

Kementerian Badan Usaha Milik Negara menyebutkan dana pinjaman dari China Development Bank (CBD) bagi 3 bank pelat merah akhirnya akan diserap pada September 2015.
Tahun ini CDB bakal mengucurkan pinjaman ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. senilai masing-masing US$1 miliar. /Bisnis.com
Tahun ini CDB bakal mengucurkan pinjaman ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. senilai masing-masing US$1 miliar. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Badan Usaha Milik Negara menyebutkan dana pinjaman dari China Development Bank bagi tiga bank pelat merah akhirnya bakal segera diserap pada September 2015.

Adapun, awalnya dana senilai US$3 miliar tersebut ditargetkan bakal dikucurkan pada Agustus 2015. Namun, pembahasan yang belum menemui kata sepakat, termasuk soal bunga, menjadi penyebab dana pinjaman tersebut belum juga dikucurkan.

Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi, dan Jasa Lain Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gatot Trihargo mengatakan mundurnya pengucuran pinjaman dari China Development Bank (CDB) tersebut juga disebabkan tiga bank pelat merah tersebut juga tengah menunggu ijin dari Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia.

Selain itu, bank BUMN tersebut pun tengah dalam pengajuan hedging ke bank sentral. “Bulan ini dana tersebut akan diserap Mandiri, BNI, BRI,” jelas Gatot di Jakarta. Gatot juga memastikan kini besaran bunga pinjaman yang dikenakan untuk dana tersebut telah menemukan kata sepakat.

Tahun ini CDB bakal mengucurkan pinjaman ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. senilai masing-masing US$1 miliar. Nantinya, dana-dana tersebut bakal disalurkan ke beberapa proyek infrastruktur.

Sebelumnya, Direktur Treasury dan Market Bank Mandiri Pahala N. Mansury mengatakan dana tersebut bakal dikucurkan dengan komposisi 30% dalam mata uang renminbi dan 70% dalam dolar. Dia melanjutkan pihaknya juga berupaya untuk melakukan hedging untuk pinjaman tersebut.

“Tentunya akan kami cari, kalau memang pembiayaan dalam dolar sementara penghasilannya tidak dalam dolar, kami akan berupaya untuk swap dengan BI [Bank Indonesia],” tutur Pahala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper