Bisnis.com,JAKARTA - Jumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di wilayah Jawa masih mendominasi industri keuangan.
Data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dipublikasikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah BPR di Indonesia per Juli 2015 sebanyak 1.644 BPR. Dari jumlah tersebut, sebanyak 62,17% atau 1.022 BPR masih terkonsentrasi di wilayah Jawa.
Sementara di wilayah timur Indonesia, meliputi Papua, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku, sebanyak 123 BPR atau hanya 7,48% dari total BPR.
Jumlah BPR sendiri berfluktuasi tiap tahunnya. Pada 2012, data SPI mencatat jumlah BPR sebanyak 1.653. Tahun 2013, jumlah BPR sempat turun menjadi 1.635, tetapi kembali melonjak naik hingga 2014 sebanyak 1.643 BPR.
Meski jumlah BPR berfluktuasi, total jumlah kantor BPR justru terus bertambah. Pada 2012, jumlah kantor BPR, termasuk kantor cabang, sebanyak 4.425 unit. Sementara pada 2013 naik menjadi 4.678 unit dan terus merangkak tinggi hingga ke angka 4.895 unit pada 2014. Kemudian, hingga Juli 2015, jumlah kantor BPR tercatat sudah menjadi 5.023 unit.
Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Joko Suyanto pernah mengatakan BPR perlu didorong untuk bisa menjangkau wilayah Indonesia bagian timur. Apalagi, wilayah ini memiliki potensi yang besar untuk bisa digarap oleh kalangan perbankan, termasuk BPR.