Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTPN Optimistis Kredit Mikro Tumbuh 30%

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) tetap optimis menjaga pertumbuhan kredit mikro di atas 30% hingga akhir tahun.
Ilustrasi kasir Bank BTPN/Bisnis.com
Ilustrasi kasir Bank BTPN/Bisnis.com

Bisnis.com, MEDAN--PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) tetap optimis menjaga pertumbuhan kredit mikro di atas 30% hingga akhir tahun.

Wakil Direktur Utama BTPN Ongki Wanadjati Dana menuturkan penyaluran kredit mikro masih sangat prospektif hingga akhir tahun. Adapun pertumbuhan kredit mikro pada kuartal III/2015 mencapai 31% secara year on year atau mencapai Rp15,24 triliun.

"Mayoritas pinjaman nasabah masih didominasi oleh nasabah pensiun," ungkapnya usai acara Entrepreneur Networking Forum di Medan, Rabu (21/10/2015).

Dia menuturkan sekitar 60% pinjaman yang diberikan BTPN kepada debitur merupakan pinjaman yang diberikan kepada nasabah pensiun. Ongki menuturkan mayoritas pinjaman debitur adalah angsuran kredit berjangka, sehingga meski kerja keras dalam penyaluran fungsi intermediasi.

Sampai akhir tahun ini, kata Ongki, perusahaan menargetkan pertumbuhan kredit mencapai sekitar 12%-13%. Menurutnya, pertumbuhan kredit pada kuartal III/2015 yang bertengger di 11% dengan nilai Rp56,93 triliun.

Untuk menyentuh seluruh pengusaha mikro di daerah, kata Ongki, seluruh unit dan pasukan mikro akan dimaksimalkan hingga ke pelosok desa. Dia menuturkan pengusaha kecil dan menengah memerlukan solusi finansial, terutama dalam akses ke bank. DIa mengungkapkan untuk menjangkau nasabah mikro, maka perusahaan meluncurkan BTPN Mitra Bisnis.

"Kami memahami betul beratnya tantangan yang dihadapi para pengusaha kecil dan menengah. Maka kami memperkenalkan BTPN Mitra Bisnis yang tak hanya menawarkan produk-produk pinjaman dan transaksi," ungkapnya.

Melalui BTPN Mitra Bisnis, katanya, program informal supply chain dan virtual market bisa menjawab kebutuhan untuk mengakses pasar. Dia menambahkan bahwa layanan tersebut juga dilengkapi dengan program pengembangan kapasitas nasabah.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Ateja Group Benny Judiarjo mengatakan hal yang sering kali dilupakan oleh pengusaha mikro adalah melakukan investasi yang cukup dan melakukan inovasi agar tetap unggul di pasar.

"Namun, tidaklah mudah untuk mendapatkan pinjaman dari bank. Maka pengusaha mikro harus memiliki tekad yang bulat untuk maju," ungkap Benny.

Benny pun meminta agar pemerintah lebih berperan aktif dalam mendukung pengusaha mikro agar siap bersaing di dalam negeri maupun luar negeri. Menurutnya, pemerintah perlu memberikan dukungan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan permodalan.

Kepala Divisi Asessmen Ekonomi Daerah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatra Utara Budi Trisnanto, sebelumnya, mengatakan segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) masih mengalami masalah klasik seperti kemampuan sumber daya manusia (SDM) yang perlu ditingkatkan dan peningkatan dalam menggunakan teknologi.

Senada, Budi juga menilai dukungan dari pemerintah yang optimal juga akan meningkatkan kualitas pengusaha mikro domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper