Bisnis.com, BOGOR - Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) diproyeksi tidak akan mencapai target lantaran realisasinya baru sebesar Rp12,3 triliun atau 41% dari target tahun ini.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan salah satu topik yang dibahas dalam Sidang Kabinet Paripurna, Senin (23/11/2015), adalah realisasi program KUR.
Tahun ini, target penyaluran KUR dipatok Rp30 triliun lantas dipangkas menjadi Rp20 triliun lantaran keterlambatan regulasi teknis. Utamanya, tentang penurunan tingkat bunga KUR dari 20%-22% menjadi 12% pada tahun ini dan 9% pada 2016.
"Realisasinya sampai sekarang 41% kira-kira Rp12,3 triliun-12,4 triliun. Sudah ada kemajuan," tuturnya di Istana Bogor.
Kendati sudah ada kemajuan, Darmin mengakui sulit untuk mencapai target penyaluran KUR Rp30 triliun hingga akhir 2015. Pasalnya, regulasi teknis baru rampung pada kuartal III/2015 dan program KUR tahun ini baru efektif bergulir selama 2-3 bulan.
"Mungkin tidak mudah capai 100% sampai akhir tahun. Tetapi bisa dimengerti juga, KUR itu baru mulai 2-3 bulan, sebelumnya belum ada kebijakan untuk mengoperasionalkan KUR tersebut. Jadi itu suatu kemajuan yang sebenarnya cukup baik," kata Darmin.
Selain memangkas tingkat bunga KUR dengan menambah subsidi bunga, pemerintah juga memberikan relaksasi terutama dari segi perluasan sektor penerima yang tidak hanya untuk sektor pertanian, kelautan dan perikanan saja.
Adapun bank penyalur KUR pada tahun ini antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, dan sejumlah bank pembangunan daerah (BPD).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel