Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Menghadapi Masa Pensiun

Setiap pekerja akan mengalami masa berhenti dari pekerjaannya, baik secara alami karena usia yang telah memasuki pensiun atau karena PHK. ‘PHK alami’ maupun PHK yang sesungguhnya pada dasarnya memerlukan persiapan. Namun, tak semua orang ‘sadar’ untuk melakukan berbagai hal demi mengamankan masa-masa tersebut.
Setiap pekerja akan mengalami masa berhenti dari pekerjaannya, baik secara alami karena usia yang telah memasuki pensiun atau karena PHK. PHK alami maupun PHK yang sesungguhnya pada dasarnya memerlukan persiapan. Namun, tak semua orang sadar untuk melakukan berbagai hal demi mengamankan masa-masa tersebut./JIBI
Setiap pekerja akan mengalami masa berhenti dari pekerjaannya, baik secara alami karena usia yang telah memasuki pensiun atau karena PHK. PHK alami maupun PHK yang sesungguhnya pada dasarnya memerlukan persiapan. Namun, tak semua orang sadar untuk melakukan berbagai hal demi mengamankan masa-masa tersebut./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- Setiap pekerja akan mengalami masa berhenti dari pekerjaannya, baik secara alami karena usia yang telah memasuki pensiun atau karena PHK. ‘PHK alami’ maupun PHK yang sesungguhnya pada dasarnya memerlukan persiapan. Namun, tak semua orang ‘sadar’ untuk melakukan berbagai hal demi mengamankan masa-masa tersebut.

Kondisi ekonomi yang buruk dapat memicu tingginya angka PHK di berbagai sektor. Jika tak ada persiapan, PHK bagaikan hantu menakutkan bagi Anda yang mengalaminya. Bayangkan saja, pemasukan bulanan satu-satunya ‘mandek’, dari mana harus mendapatkan uang untuk menutup biaya kebutuhan sehari-hari?

Khusus untuk ‘PHK alami’ alias pensiun, sebuah survei dari Life Insurance Marketing Research Associaton (Limra) memperlihatkan sebanyak 49% orang yang telah memasuki usia pensiun menggantungkan hidupnya kepada orang lain, 29% orang meninggal di usia pensiun, 12% mengalami kebangkrutan di usia pensiun, 5% masih harus bekerja di usia pensiun, 4% mandiri di usia pensiun, dan hanya 1% yang kaya di usia pensiun.

Agar siap menghadapi PHK dan masa pensiun, ada empat hal yang harus dipahami yaitu pengetahuan tentang uang, pengetahuan tentang harta, pengetahuan tentang belanja, serta pengetahuan tentang mapan.

Lebih lanjut, Business & Wealth Coach dari Vanaya Institute Lyra Puspa menjelaskan Anda perlu ‘menyadari’ bahwa nilai uang pada dasarnya terus mengalami penurunan.

Gambarannya uang sejumlah Rp100.000 pada 1985, dapat dipakai untuk membeli sepeda motor, sementara di era saat ini hanya cukup untuk makan di restoran cepat saji untuk dua atau tiga orang saja. Melihat kenyataan tersebut, seorang pekerja harus meningkatkan literasi keuangannya agar paham bagaimana mengelola uang.

Terkait harta, Lyra mengatakan bahwa Anda harus dapat membedakan aset yang Anda miliki apakah tergolong harta atau beban. “Aset dapat disebut harta jika dapat menghasilkan arus kas,” katanya.

Selanjutnya, Anda harus paham mengenai belanja. Jika uang gaji bulanan hanya dibelanjakan untuk keperluan sehari-hari, membayar cicilan, untuk treatment, atau hiburan, maka orang yang melakukannya tidak siap untuk PHK atau pensiun.

Belanja yang ‘sehat’ yaitu mengalokasikan dana untuk membeli properti, emas, franchise, sesuatu yang menghasilkan profit, hingga saham. Perpaduan antara ‘belanjaan sehat’ tersebut nantinya dapat membantu Anda menghasilkan pemasukan pasif pengganti gaji bulanan.

Catatannya, jangan mengandalkan hanya satu saja sumber pemasukan pasif, gunakan beberapa sumber agar menutupi kekurangan satu dengan lainnya.

Seberapa penting pemasukan pasif? Ini berkaitan dengan tingkat kemapanan seseorang. Penulis buku Formula Aman Jadi Pengusaha tersebut membedakan tingkat kemapanan menjadi empat yaitu rawan, aman, nyaman, dan mapan. Anda masih tergolong dalam tingkatan rawan jika masih terlilit hutang ‘jelek’ seperti kartu kredit dan mengandalkan pemasukan aktif untuk menutupi kebutuhan dasar.

Aman artinya Anda telah memiliki pemasukan pasif yang dapat menutupi kebutuhan dasar. Dengan begitu pemasukan aktif dapat digunakan untuk memperbanyak investasi dan membiayai gaya hidup. Investasi dapat memperbesar pemasukan pasif.

Nyaman artinya pemasukan pasif yang sudah semakin besar dapat digunakan untuk kebutuhan dasar serta investasi, pemasukan aktif untuk membiayai gaya hidup. Dan Anda baru dapat dikatakan mapan jika sudah memiliki pemasukan pasif yang cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan dasar, investasi, hingga gaya hidup. Dengan begitu, Anda bebas menggunakan pemasukan aktif untuk keperluan apapun.

Selamat bersiap-siap!

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper