Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EDUKASI DUIT: Mencari Pintu Rejeki pada Masa Sulit

Mengendalikan rezeki bisa dilakukan dengan melalui mengendalikan kekuasaan. Ibarat dulu masyarakat tunduk pada bangsawan, bangsawan tunduk pada kumpeni. Jadi ya kita cari kumpeninya.
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis

Doa yang paling sering diucapkan mungkin doa minta dibukakan mata dan pengertian untuk sumber rezeki. Tapi dibukanya bagaimana? Pintunya di mana, lalu dibukanya bagaimana?

Sumber rezeki itu bukan sumur. Bukan sungai. Bukan pohon. Rezeki dan uang ada nomine ada nama pemiliknya. Dia seperti sertifikat ada namanya.

Jadi sumber rezeki itu maksudnya sumber kekuasaan. Dia bisa owner perusahaan, atau bila anda pengusaha ya bisa disebut principal.

Oleh karena itu mengendalikan rezeki bisa dilakukan dengan melalui mengendalikan kekuasaan. Ibarat dulu masyarakat tunduk pada bangsawan, bangsawan tunduk pada kumpeni. Jadi ya kita cari kumpeninya.

Ketika kita berdoa kita mohon kepada Tuhan. Memang rezeki datang dari Tuhan tetapi jangan lupa faktor orang lain. Karena rezeki tidak ada yang datang di depan pintu karena Semuanya diberi dari orang lain.

Siapakah orang lain? Doa kita selalu ampunilah orang lain yang bersalah kepada kami. Itu penekanannya pada orang lain.

Misalnya begini, anda lihat datangnya badai gurun lalu anda menutupi orang di sebelah Anda dengan kain. Tentunya apakah orang tersebut berterima kasih atau tidak, Anda sudah berpahala.

Sekarang kita lihat pemerintahan yang lalu jor-joran korupsi. Dana APBD dulunya terpusat akhirnya di-desentralisasi dan dikorupsi itu seperti menyebar uang cash kepada masyarakat lewat belanja Koruptor. Itu sekarang stop. Stop.

Dulu selama 10 tahun harga properti di Surabaya naik drastis. Bayangkan di Menteng harga tertinggi paling US$7.000. Bagaimana mungkin tanah di Surabaya bisa mencapai itu? Sekarang harga tanah di Menteng pun turun terkoreksi.

Artinya pertumbuhan bisnis selama 10 tahun terakhir katakan tumbuh 50% per tahun maka berapa pertumbuhan bisnis tahun 2016? Ini kan seperti badai pasir. Semuanya stop. Tidak ada investasi baru.

Dalam kondisi begini dana-dana investors memilih
1. Bisnis yang sudah berjalan, tidak memilih yang baru coba-coba
2. Bisnis yang efektif pola supply chain, misalnya direct selling, atau online

Secara umum dana cash menyusut karena capital gain terkoreksi negatif. Itu persis seperti efek domino tiba-tiba dana masyarakat tersapu tsunami ke laut.

Penulis
Goenardjoadi Goenawan
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen, termasuk "Rahasia Kaya, Jangan Cintai Uang", "Money Intelligent: Rahasia Kaya, Mulai Berbisnis" yang baru terbit. goenardjoadi @ gmail.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper