Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JTrust Indonesia Yakin Raup Untung Tahun Ini

PT Bank JTrust Indonesia Tbk. meyakini bakal meraup untung pada paruh pertama tahun ini.
Direktur Utama Bank JTrust Indonesia Ahmad Fajar (tengah) dalam satu kegiatan yang digelar bank tersebut/JTrust Indonesia
Direktur Utama Bank JTrust Indonesia Ahmad Fajar (tengah) dalam satu kegiatan yang digelar bank tersebut/JTrust Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank JTrust Indonesia Tbk. meyakini bakal meraup untung pada paruh pertama tahun ini.

Direktur Utama Bank JTrust Indonesia Ahmad Fajar optimistis tahun ini entitas yang dipimpinnya akan kembali meraup untung ditopang rancangan kinerja positif perusahaan.

Selain itu, sebut dia, perusahaan pun telah pihaknya telah melimpahkan non-performing loan (NPL) perusahaan ke sister company bentukan Bank JTrust tersebut. Tercatat, emiten bersandi saham BCIC itu telah mengalihkan NPL senilai Rp1,2 triliun pada kuartal IV/2015.

“Kuartal empat tahun lalu kami belum bisa untung karena transfer NPL cukup mahal. Akan tetapi di semester satu tahun ini kami sudah bisa untung,” jelas Fajar di Jakarta, pekan lalu.

Hingga akhir tahun lalu, Fajar mengatakan perusahaan yang dipimpinnya telah mencatatkan penyaluran kredit senilai Rp9,5 triliun. Pada tahun ini, BCIC membidik bakal menerakan pertumbuhan pinjaman sebesar 31,57% secara tahunan (y-o-y) menjadi Rp12,5 triliun.

Target di atas rerata bidikan perbankan nasional tersebut, lanjut Fajar, dipasang mengingat perusahaan masih memiliki ruang ekpansi kredit yang cukup tinggi. Sebab, dana pihak ketiga dan permodalan BCIC dinilai kuat untuk menopang pertumbuhan kredit perusahaan.

Fajar melanjutkan, tahun ini perusahaan membidik pertumbuhan dana pihak ketiga sejalan dengan kenaikan kredit.

Dari laporan keuangan BCIC per September 2015, menunjukkan perusahaan masih mencatatkan rugi bersih senilai Rp440,01 miliar atau tertekan lebih dalam sebesar 96,62% y-o-y dari rugi Rp223,78 miliar pada September 2014. Perusahaan yang 98,99% sahamnya dimiliki JTrust Co. Ltd. ini belum mendulang untung akibat nilai impairment kredit yang melonjak 121,95% y-o-y menjadi Rp258,6 miliar per September 2015.

Selan itu, dari transaksi spot dan derivatif pun, BCIC masih mengalami kerugian senilai Rp110,43 miliar atau naik 94,11% y-o-y. Padahal, hingga kuartal III/2015, pendapatan bunga bersih BCIC tercatat melonjak 128,57% y-o-y menjadi Rp71,42 miliar dari Rp31,24 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper