Masalah utama dalam hidup adalah mencari keadilan. Kita sering merasa orang (kaya) kurang sensitif, tidak berperasaan, tidak punya rasa kasihan, suka menekan, memojokkan dan tidak mau mengalah.
Kita mencari keadilan. Akhirnya buntu. Kita jadi ogah atau menolak berinteraksi. Kesalahpahaman ini membentuk “Tembok Berlin”.
Orang (kaya) dianggap negatif. Sebaliknya orang (kaya) menganggap bahwa kekuasaannya harus diproteksi jangan sampai terjadi revolusi atau pembangkangan. Oleh karena itu, kekuasaan (uang) nya dijaga terus. Kesalahpahaman ini meningkat terus.
Apakah itu keadilan?
Pernah melihat seseorang yang baru pertama kali mendengar setelah telinganya diberikan ABD alat bantu dengar? Mereka terharu. Gembira.
Ada seseorang yang baru dioperasi retina sehingga baru bisa melihat. Dia takjub.
Pepatah mengatakan bahwa masalah orang (miskin) mudah diatasi, hanya butuh uang. Masalah orang (kaya) sering pelik dan tidak cukup bisa diatasi dengan uang. Misalnya, ada anak yang punya kelainan, wah ketika akhirnya tiba saat menikah, rasanya uang tidak ada artinya dibandingkan kebahagiaan anak menikah.
Jadi kita tidak mengerti mengapa harta kehidupan sebenarnya diberikan kepada orang (miskin). Mengapa? Karena dengan meningkatnya kekayaan, maka ego pun ikut meningkat. Coba lihat mobil, yang dipakai mirip mobil perang. Coba perhatikan mobil-mobil SUV mahal itu. Seolah hidup banyak ranjau perang. Ada pengusaha di Surabaya menembakkan pistol ketika ditegur satpam di kompleks rumahnya karena lawan arus.
Ini terjadi karena orang (kaya) memiliki penyakit Cleopatra complex, tidak mau mengalah, hedonism complex, penyakit terlalu banyak kenikmatan, dan hanya bisa menemukan solusi melalui Cinderella complex, butuh keikhlasan orang (miskin).
Di sini lah timbulnya kelebihan orang (miskin) diberikan keikhlasan sebagai solusi hidup. Butuh rasa iba luar biasa untuk bisa naik melompati tembok orang (kaya) melihat penderitaan mereka.
Penulis:
Goenardjoadi Goenawan
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen, termasuk "Rahasia Kaya, Jangan Cintai Uang", "Money Intelligent: Rahasia Kaya, Mulai Berbisnis" yang baru terbit. goenardjoadi @ gmail.com