Bisnis.com, MANADO— PT Bank Sulutgo optimistis rencana perseoran menuju perusahaan go public akan semakin cepat terealisasi dengan hadirnya suntikan modal atas kepemilikan saham bank BUMN.
Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo ini, terbuka dan siap menjalin kerja sama dengan bank BUMN guna meningkatkan modal serta percepatan pengembangan bank pembangunan daerah.
Johanis Ch. Salibana, Direktur Utama PT Bank Sulutgo (Bank Sulutgo), mengatakan menyambut baik rencana Kementerian BUMN mendorong bank pelat merah menjadi partner BPD melalu penyertaan saham.
Menurutnya, langkah pengembangan BDP akan semakin ekspansif, tidak hanya dari segi modal tetapi juga dalam hal transfer teknologi, serta sumber daya manusia.
“Bagi kami semakin besar modal yang masuk semakin bagus. Banyak BPD yang masih perlu disuntikkan modal entah dari BUMN maupun pihak lain untuk lebih ekspansif,” tuturnya, di sela-sela OJK Sulutgomalut Annual 2016 Financial Executive Forum, Kamis (18/2/2016).
Tahun ini, Bank Sulutgo menargetkan kinerja pertumbuhan aset mencapai Rp14,11 triliun atau bertumbuh 31% dari capaian 2015 senilai Rp10,77 triliun. Target tinggi juga dipatok dari kontribusi dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp10,56 triliun atau bertumbuh 29% dari kinerja tahun sebelumnya senilai Rp8,21 triliun.
Untuk kredit sendiri, perseroan mencanangkan kucuran senilai Rp10,33 triliun atau bertumbuh 20%. Bank Sulutgo menargetkan capaian target laba setelah pajak senilai Rp180 miliar, melonjak drastis dari capaian 2015 senilai Rp129 miliar.
Tahun ini, perusahaan juga menargetkan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 15,07%, loan to deposit ratio (LDR) sebesar 91,34%, serta posisi non performing loan (NPL) sebesar 0,88% untuk net.
Johanis mengakui dengan target tinggi yang dipatok perseroan pada Tahun Monyet Api, perseroan memerlukan tambahan modal. “Rata-rata pemodalan BPD itu kurang. Jadi walaupun pasarnya besar, banyak yang sulit berkembang pesat karena keterbatasan modal,” tambahnya.