Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EDUKASI DUIT: Begini Cara Mengelola Pengeluaran Tanpa Cash

Jangan dipikir bahwa orang kaya punya cash banyak. Tidak. Semua cash dikelola menjadi asset. Begini caranya.
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis

Mengapa banyak orang tercekik oleh kapitalisme? Ekonomi kapitalisme itu artinya mengelola asset.

Sayangnya kebanyakan di antara kita bukan mengelola asset melainkan mengejar reward. Kita mencari gaji yang besar, insentif, bonus ke luar negeri, dan semuanya, untuk belanja konsumtif.

Alhasil, kita seperti orang berenang menyeberangi Selat Madura. Padahal kita bisa jalan kaki, atau naik motor, naik perahu, atau naik mobil atau naik helicopter melewati Selat Madura.

Jadi, ini yang perlu Anda lakukan:

1. Kurangi sifat konsumtif. Bila Anda ke mal atau supermarket, tidak usah membeli apapun. Bila semuanya seisi super market Anda beli, mungkin anda bisa bangkrut. Kebutuhan mendesak paling-paling hanya makanan. Di sana, makanan seperti lontong sayur juga ada. Jangan cari ramen atau makanan impor lainnya.

2. Kelola asset. Bila Anda punya rumah Rp5 miliar maka setiap tahun asset Anda akan naik Rp1 miliar. Artinya Anda bisa kemungkinan top up KPR. Bila Anda punya cash Rp250 juta maka Anda bisa tidak perlu bekerja, karena banyak investasi rumah atau apartment menghasilkan capital gain 100% dalam 2 tahun.

3. Jangan dipikir bahwa orang kaya punya cash banyak. Tidak. Semua cash dikelola menjadi asset dengan membeli mobil, mencicil apartemen, dll. Tidak mungkin cash itu menganggur. Aneh, kelihatan seperti mubazir.

Lalu bagaimana mengelola pengeluaran tanpa tersedia cash? Pengeluaran jangka pendek dibayar dengan u(t)ang jangka pendek. Misalnya, gesek tunai Rp25 juta Anda membayar bunganya saja Rp625.000 per bulan. Bunganya 30% per tahun. Jangan membayar minimum pemakaian kartu kredit. Anda bisa terjerat sekaligus bunganya 90% per tahun, u(t)ang Anda bisa membengkak.

Pengeluaran jangka panjang harus dibayar dengan u(t)uang jangka panjang seperti cicilan apartemen, cicilan mobil, uang sekolah anak, renovasi rumah, trip ke luar negeri. Anda boleh meminta u(t)ang saudara paman, aa, teteh, ortu, mertua untuk membayar cicilan rumah, karena itu asset produktif. Jelaskan detail harga rumah Anda dan sertakan biaya cicilan bulanan. Besar kemungkinan suatu saat u(t)ang Anda bisa dilunasi saat anda menjual rumah dan memperoleh capital gain.

Jangan membayar DP Mobil dengan KTA. Anda bisa tercekik. Jangan ke Seoul bayar belanja pakai kartu kredit, Anda bisa terjerat rentenir.

Kecerdasan uang itu bukan punya cash banyak namun bisa mencari sumber u(t)ang jangka pendek dan jangka panjang.

Penulis:
Goenardjoadi Goenawan
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen, termasuk "Rahasia Kaya, Jangan Cintai Uang", "Money Intelligent: Rahasia Kaya, Mulai Berbisnis" yang baru terbit. goenardjoadi @ gmail.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper