Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EDUKASI DUIT: Inilah Kesalahpahaman Orang tentang Kekayaan

Sebanyak 80% uang beredar adalah uang orang lain, OPM (other people money). Dengan kata lain, 80% uang beredar adalah berbentuk u(t)ang.
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis-swi
Goenardjoadi Goenawan. / Bisnis-swi

Ketika kita berada di bawah, kita melihat yang di atas dengan asumsi yang didasarkan pada pengalaman kita saat di bawah. Seperti memandang meja makan, yang kelihatan itu gelap, karena tinggi kita belum mencapai tinggi meja makan.

Misalnya, asumsi kita merasa bahwa uang kita sering tekor. Belum akhir bulan sudah habis. Kemudian kita memandang orang kaya seperti memiliki lumbung ATM yang nilainya besar.

Padahal, pandangan orang kaya terhadap uang berbeda. Sebanyak 80% uang beredar adalah uang orang lain, OPM (other people money). Dengan kata lain, 80% uang beredar adalah berbentuk u(t)ang. Jadi jangan harapkan Anda terima penghasilan besar sebagai halnya cash tunai seperti halnya gaji. Tidak.

Mari kita lihat lebih jauh

1. Secara sederhana misalnya sebuah rumah. Bagi pemikiran kita, itu rumah milik kita. Tapi kenyataannya, rumah tersebut dari pinjaman lunak bank sebesar 80% dari nilai rumah. Artinya, rumah tersebut adalah bukan uang miliknya namun u(t)ang bank. Orang kaya memiliki kemudahan masalah keuangan karena biaya hidupnya ditutup oleh u(t)ang pinjaman lunak bank.  Sedangkan secara jangka panjang nilai jaminan assetnya cenderung naik terus.

2. Coba perhatikan banyak bisnis toko retail yang profitnya kecil, tapi terus berjalan. Kenapa? Sebuah hypermarket, misalnya, keuntungan besar tidak diperoleh dari profit, tapi dari TOP atau term of payment alias u(t)ang kepada supplier yang digunakan untuk pembebasan tanah murah. Setelah beroperasi 20 tahun, ternyata keuntungan salah satu hypermarket berasal dari capital gain tanah properti.Intinya, uang itu seperti kekuasaan adalah cukup dipinjam. Inilah yang disebut sebanyak 80% uang beredar adalah u(t)ang orang lain, OPM other people money.

3. Ada pemilik toko retail emas perhiasan memiliki beberapa toko di mall. Ternyata dia menjual omzet penjualan secara cash dan u(t)ang tagihan pabrik 1-2 bulan, maka ada selisih cash on hand Rp2 miliar. Uang itulah yang diputar dijadikan jual beli kios, apartemen, dll.

4. Coba kita lihat, ada supplier hotel cutlery product. Mungkin profitnya Rp10-20 juta per bulan namun ternyata cash on hand, dari TOP term pembayaran u(t)ang kepada principal setara omzet Rp20 miliar. Jadi orang kaya banyak membeli mobil mewah itu karena bukan uang miliknya tapi OPM u(t)ang tagihan pembayaran.

5. Oleh karena itu, skala perputaran uang di negara maju lebih besar karena kemudahan akses bank. Dengan adanya berbagai macam pinjaman, misalnya pinjaman U(t)ang mahasiswa, kredit dibuka untuk kalangan perorangan.

Menurut survei, setiap mahasiswa di perguruan tinggi di US memiliki rata-rata u(t)ang setara Rp1.5 miliar.

Di negara maju, setiap pemegang ID Card memiliki fasilitas u(t)ang kredit lunak sesuai dengan pola pembayaran cicilan.

Oleh karena itu, ini menjawab pertanyaan mengapa Indonesia sulit menjadi negara maju karena menurut survei penduduk dengan rekening di atas Rp2 miliar jumlahnya hanya 200.000 orang.

Akibatnya, akses kepada u(t)ang pinjaman lunak bank karena mensyaratkan agunan properti, hanya mencapai 10% penduduk saja. Sisanya menjadi mangsa kartu kredit, leasing, dan rentenir. Artinya kebanyakan uang beredar masih berbasis cash tunai.

Penulis:
Goenardjoadi Goenawan
Konsultan dan motivator tentang paradigma baru tentang uang. Penulis 10 buku manajemen, termasuk "Rahasia Kaya, Jangan Cintai Uang", "Money Intelligent: Rahasia Kaya, Mulai Berbisnis" yang baru terbit. goenardjoadi @ gmail.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper