Bisnis.com, JAKARTA– Beragam prediksi dan respons merebak sejalan dengan pertemuan bank sentral AS the Federal Reserve yang dijadwalkan berlangsung selama dua hari pekan ini.
The Federal Open Market Committee’s (FOMC) meeting digelar 26-27 April 2016 untuk membahas penentuan tingkat suku bunga acuan. Kamis dini hari WIB keputusan kebijakan dan langkah-langkah yang diambil the Fed akan diumumkan.
The Fed diprediksi akan mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di angka saat ini 0,50%. Namun, tantangan fundamental para pembuat kebijakan sendiri terkait dengan penentuan kenaikan tingkat suku bunga di bulan Juni mendatang.
Senior director of the Oregon Economic Forum University of Oregon Timothy A. Duy, seperti dikutip Bloomberg, rabu (27/4/2016), mengungkapkan peluang opsi kenaikan tingkat suku bunga terbuka di bulan Juni. Sehingga akan nyingkirkan kemungkinan kebijakan kenaikan suku bunga pada pertemuan kali ini. The Fed masih perlu menunggu data tambahan seperti laporan kepegawaian dan prediksi PDB sebelum menaikkan tingkat suku bunga.
Akan tetapi, kenaikan tingkat suku bunga di bulan Juni pun dirasa masih sulit seiring dengan banyaknya rilis data dan laporan sepanjang pertemuan April dan Juni, sehingga mungkin menahan the Fed untuk menyatakan peningkatan suku bunga di bulan Juni dalam hasil rapatnya (FOMC meeting) besok.
Namun, pernyataan dovish Presiden Federal Reserve Eric Rosengren dapat menantang prospek pasar untuk suku bunga dan membuka peluang kenaikan di bulan Juni.
Indikasi kuat yang serupa atas peluang kenaikan suku bunga juga terbuka di kuartal keempat tahun ini dengan mengarah kepada tingkat pekerja maksimal dan inflasi 2%.