Bisnis.com, JAKARTA— PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance dan PT Mandala Multifinance Tbk .(MFIN) resmi mengumumkan rencana penggabungan penggabungan kedua entitas atau merger.
Dalam aksi korporasi ini, Adira Finance akan menjadi entitas penerima penggabungan, sehingga total aset gabungan keduanya mencapai Rp38,4 triliun sebelum proses merger berlangsung.
Langkah strategis ini juga menjadi bagian dari konsolidasi yang dilakukan Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG) di Indonesia, memperkuat skala bisnis Adira Finance di industri multifinance nasional.
MUFG, yang melalui PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) memiliki kepemilikan di Adira Finance, mendukung penuh integrasi ini. Penggabungan ini ditargetkan untuk memperkokoh posisi Adira Finance sebagai pemain utama di sektor pembiayaan, dengan jaringan distribusi yang lebih luas, layanan yang lebih baik, serta akses pembiayaan yang lebih inklusif dari Aceh hingga Papua.
Kekuatan Mandala Finance, yang memiliki basis pelanggan kuat di wilayah Indonesia Timur, terutama segmen menengah ke bawah, akan melengkapi jaringan dan kapabilitas Adira Finance.
Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila, menyebut penggabungan ini sebagai momentum penting untuk pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.
Baca Juga
“Kami antusias menggabungkan kekuatan Mandala yang berpengalaman di luar Jawa dengan teknologi dan jaringan kami untuk menghadirkan solusi keuangan yang lebih luas dan berkualitas,” kata Made dalam keterangan tertulis pada Rabu (30/4/2025).
Langkah ini merupakan kelanjutan dari akuisisi yang rampung pada Maret 2024, di mana MUFG Bank dan Adira Finance menginvestasikan Rp7 triliun untuk mengambil alih 80,6% saham Mandala Finance. Kini, MUFG Bank menguasai 89,26% saham, sementara Adira Finance memegang 10%.
Di sisi lain, Danny Hendarko, Direktur Utama Mandala Finance yang baru ditunjuk, menyambut baik proses ini sebagai transformasi strategis yang diyakini akan membuka banyak peluang baru bagi pelanggan, mitra, dan karyawan Mandala.
Dia menegaskan bahwa proses transisi akan dijalankan secara transparan dengan mengedepankan kepentingan semua pihak.
“Fokus kami saat ini adalah memastikan proses transisi berlangsung mulus, transparan, dan tetap mengedepankan kepentingan semua pihak,” katanya.
Proses merger ini masih menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Jika sesuai jadwal, penggabungan ini akan rampung pada 1 Oktober 2025.
Sepanjang proses berlangsung, operasional kedua perusahaan akan berjalan normal tanpa perubahan layanan bagi pelanggan maupun mitra bisnis.
Manajemen Adira dan Mandala Finance juga telah menyiapkan strategi komunikasi untuk memastikan seluruh pemangku kepentingan mendapatkan informasi yang jelas dan tepat waktu.
----------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.