Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tahun ini menaikkan belanja modal atau capital expenditure untuk mendukung bisnis perusahaan, baik untuk pengembangan jaringan teknologi informasi maupun jaringan konvensional.
BRI menaikkan target realisasi capex-nya sebesar 45,57% pada 2016 dibandingkan realisasi tahun lalu (year on year).
Pada tahun ini, BRI menargetkan capex senilai Rp4,56 triliun yang digunakan untuk belanja non IT Rp2,37 triliun dan belanja IT senilai Rp2,18 triliun.
Corporate Secretary BRI Hari Siaga Amijarso mengatakan belanja modal non IT digunakan untuk upgrade jaringan kerja yang sudah ada dan pembukaan unit kerja bisnis mikro baru. Sedangkan belanja IT digunakan untuk pemenuhan hardware dan software penunjang operasional dan bisnis perseroan.
"Tahun ini BRI berencana menambah dan mengembangkan jaringan e-channel dan jaringan kerja bisnis mikro," katanya, Kamis (12/5/2016).
Hari memerinci untuk jaringan e-channel, perseroan berencana untuk menambah mesin anjungan tunai mandiri (ATM) sebanyak 1.500 unit, mesin electronic data captured (EDC) sebanyak 70.000 unit, dan mesin cash deposit machine (CDM) sebanyak 1.000 unit.
Sementara itu, untuk jaringan kerja bisnis mikro, bank dengan kode saham BBRI ini akan melakukan upgrade fisik dan pembukaan unit kerja baru, seperti penambahan unit kerja Teras BRI, Teras BRI mobile, dan teras BRI kapal.
Sepanjang 3 bulan pertama tahun ini, perseroan telah membelanjakan capex senilai Rp511 miliar atau sebesar 11,20% dari total anggaran. Realisasi belanja pada kuartal I/2016 sebagian besar digunakan untuk pengembangan IT.
"Realisasi untuk pengembangan IT senilai Rp356 miliar dan non IT baru senilai Rp155 miliar," ungkapnya.