Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mencatat total nilai transaksi uang elektronik hingga Mei 2016 mencapai Rp2,5 triliun.
Berdasarkan Statistik Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Kamis (7/7/2016), tercatat peningkatan nilai transaksi yang signifikan dari 20 penerbit uang elektronik di Indonesia.
Sementara itu, volume transaksi uang elektronik sampai Mei 2016 mencapai 253,46 juta.
Total nilai transaksi uang elektronik terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2012, nilai transaksi hanya Rp1,97 triliun, lalu meningkat menjadi Rp2,9 triliun pada 2013, dan Rp3,31 triliun pada 2014. Pada 2015, nilai transaksi telah menembus Rp5,28 triliun.
Adapun, jumlah uang elektronik beredar hingga Mei 2016 mencapai 38,35 juta keping.
Selama Lebaran, kalangan bankir memprediksi uang elektronik mengalami penurunan. Pasalnya, saat ini penggunaan uang elektronik terpusat di Ibu Kota.
Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) Santoso sebelumnya mengatakan transaksi penggunaan uang elektronik milik perseroan Flazz justru menurun ketika musim libur tiba. Penggunaan Flazz, lebih banyak untuk transaksi transportasi di Ibu Kota, seperti TransJakarta dan commuter line.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel