Bisnis.com, JAKARTA—Melewati paruh pertama tahun ini, PT Asuransi Sinar Mas mencatatkan kenaikan premi yang signifikan, ditopang kinerja mentereng di lini bisnis kesehatan dan pengangkutan.
Direktur Asuransi Sinar Mas Dumasi Samosir mengatakan pada akhir 2015, perseroan mencatatkan realisasi premi senilai Rp4,85 triliun atau hanya naik tipis sebesar 3% secara year on year (y-o-y). Namun, usai melalui paruh pertama tahun ini, perolehan premi anak usaha Grup Sinar Mas tersebut menunjukkan geliat signifikan.
Per semester I/2016, lanjut Dumasi, perolehan premi Asuransi Sinar Mas mencapai Rp3,4 triliun atau naik 15% dari Rp2,9 triliun di periode yang sama tahun lalu. “Penambahan paling banyak itu di lini asuransi kesehatan. Tiga tahun terakhir lini ini drop, tapi trennya kembali membaik tahun ini,” ujar Dumasi kepada Bisnis.com, belum lama ini.
Lini asuransi kesehatan, rinci Dumasi, mencatatkan perolehan premi senilai Rp540 miliar atau naik 17% secara y-o-y. Akselerasi tersebut disebabkan beberapa perusahaan mulai kembali menggunakan asuransi lain sebagai pendamping fasilitas dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Namun, Dumasi menilai masih ada peluang bagi sektor asuransi kesehatan untuk kembali bertumbuh. Pasalnya, penerapan penggunaan dua asuransi secara berbarengan ini, digelar secara bertahap.
“Penerapan dua asuransi ini kami lihat masih untuk level manajemen tertentu, karena kalau sekaligus langsung di berikan bebannya akan membengkak.”
Sektor pengangkutan pun disebutkan menerakan lonjakan premi secara tahunan, sebagai dampak menggeliatnya proyek infrastruktur dan pengiriman barang.
Pada pertengahan tahun ini, perolehan premi dari produk asuransi bernama Marine itu senilai Rp272 miliar atau melonjak 97% secara y-o-y dari Rp138 miliar.
Produk lainnya, yakni Marine Health pun naik 18% y-o-y dari Rp384 miliar menjadi Rp455 miliar di akhir Juni 2016.
Asuransi untuk mobil juga membukukan kenaikan premi sebesar 14% y-o-y dari Rp466 miliar pada Juni 2015 menjadi Rp533 miliar.
Di sisi lain, asuransi untuk kendaraan bermotor terkoreksi tipis sebesar 1% dari Rp235 miliar menjadi Rp232 miliar pada kuartal II/2016.
Kendati menunjukkan pertumbuhan signifikan secara keseluruhan di paruh pertama tahun ini, Dumasi menekankan entitas yang dipimpinnya masih akan menerapkan strategi konservatif.
Hingga akhir tahun ini, Asuransi Sinar Mas menargetkan pertumbuhan premi sebesar 6,25% secara y-o-y mencapai Rp5,1 triliun.
Strategi konservatif juga diterapkan pada ekspansi produk. Menurut Dumasi, hingga akhir tahun nanti, perseroan masih menahan penambahan produk.
Soal pemasaran, lanjutnya, Asuransi Sinar Mas memilih melakukan peluncuran ulang produk asuransi kesehatan premium.
Sementara itu, Dumasi juga menyebutkan pada paruh pertama tahun ini, net klaim perusahaan naik tipis sebesar 0,5%.
Kendati demikian, cadangan di kuartal kedua tahun ini yang naik 95,23% y-o-y dari Rp126 miliar menjadi Rp246 miliar membuat surplus underwriting perusahaan hanya naik tipis sebesar 0,9% secara tahunan.