Bisnis.com, JAKARTA - Meskipun permintaan kredit terus melorot dan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) meningkat, tetapi laba bank pada kuartal III/2016 tetap tumbuh.
Sunarsip, Chief Economist PT Bank Bukopin Tbk. mengatakan kenaikan laba tersebut salah satunya didorong oleh kredit konsumsi. Menurutnya, kredit konsumsi pertumbuhannya relatif stabil dibanding jenis-jenis kredit lainnya.
Ditambah lagi, tingkat suku bunga kredit konsumsi juga lebih tinggi dibanding suku bunga jenis kredit lainnya seperti kredit investasi dan kredit modal kerja.
"Pertumbuhan kredit konsumsi inilah yang turut menaikan pertumbuhan laba tersebut," ujarnya kepada Bisnis.com di Jakarta, Selasa (15/11/2016).
Padahalm pada sisi lain pertumbuhan penyaluran kredit hingga September 2016 justru melambat. Hingga kuartal III/2016 berakhir, pertumbuhan kredit bank umum sebesar 6,46%. Angka ini lebih rendah ketimbang pertumbuhan Agustus 2016 yang sebesar 6,83% year on year (y-o-y).
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laba bank umum per September 2016 senilai Rp84,81 triliun. Naik 9,71% dari posisi September 2015 yang senilai Rp78,21 triliun.