Bisnis.com, JAKARTA--- Korporasi konstruksi dan investasi milik negara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., menambah kontrak baru sekitar Rp400 miliar pada Oktober 2016 sehingga perolehan kontrak Januari-Oktober 2016 mencapai Rp11,4 triliun.
Sebulan sebelumnya, pada September 2016, emiten berkode saham ADHI itu mengantongi kontrak baru Rp11 triliun. Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Ki Syahgolang Permata memaparkan kontrak baru itu meningkat 8,2% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama 2015.
“Realisasi perolehan kontrak baru di bulan Oktober 2016 antara lain Transmart Solo sebesar Rp183,3 miliar,” paparnya dalam keterangan tertulis, Jumat (18/11).
Menurutnya, kontribusi per lini bisnis terhadap perolehan kontrak baru per Oktober 2016 masih didominasi oleh lini konstruksi sebesar 86,6% dan sisanya dari lini bisnis lainnya. Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi itu berasal dari BUMN 39,7%, APBN atau APBD 34,9% dan swasta 25,4%.
“Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebanyak 46,6%, proyek jalan dan jembatan 23,0%, sedangkan proyek dermaga serta infrastruktur lainnya sebesar 30,4%,” paparnya.