Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Kartu Kredit Bakal Diturunkan, Ini Strategi OCBC NISP

PT Bank OCBC NISP Tbk. mengincar nasabah super kaya atau dikenal sebagai high affluent costumer di bisnis kartu kreditnya tahun ini.
OCB NISP/Istimewa
OCB NISP/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank OCBC NISP Tbk. mengincar nasabah super kaya atau dikenal sebagai high affluent costumer di bisnis kartu kreditnya tahun ini.

Division Head Unsecured Loan OCBC NISP Meri Ui mengatakan di tengah tantangan penurunan pendapatan akibat rencana pemangkasan suku bunga kartu kredit, bank dituntut lebih kreatif.

"Dampak turunnya suku bunga ke pendapatan pasti ada. Makanya butuh kreativitas," ujarnya usai peluncuran produk kartu kredit OCBC NISP Voyage di Jakarta, Kamis (19/1/2017).

Untuk diketahui, penurunan batas atas suku bunga kartu kredit oleh Bank Indonesia harus diterapkan oleh penerbit kartu paling lambat 2 Mei 2017.

Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.18/33/DKSP Perihal Perubahan Keempat Atas SEBI Nomor 11/10/DASP tanggal 13 April 2009 Perihal Penyelenggaran Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu tertuang batas maksimum bunga kartu kredit sebesar 2,5% per bulan atau 26,95% per tahun. Sebelumnya, suku bunga kartu kredit ditetapkan maksimal sebesar 2,95% per bulan.

Oleh karena itu, salah satu upaya perseroan adalah membuat produk yang segmentatif agar lebih tepat sasaran.

Meri menjelaskan total nasabah kartu kredit di Indonesia sekitar 17 juta. Lima juta di antaranya rata-rata punya tiga kartu. Kelompok inilah yang tergolong segmen premium.

Namun, di atas segmen tersebut masih ada kelompok yang tergolong nasabah super kaya atau high affluent yang jumlahnya sekitar 300.000 orang. Menurutnya, meskipun jumlahnya sedikit tapi tiap kali bertransaksi nilainya besar.

 "Nasabah premium tidak banyak tapi spending-nya besar. Itu yang kami incar. Dalam lima tahun kami harap bisa akuisisi minimal 10% dari jumlah itu," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper