Bisnis.com, JAKARTA— PT Indomitra Securities memperkirakan the Fed masih akan menahan kenaikan suku bunganya dalam pertemuan federal open market committee (FOMC) yang akan diumumkan pada 2 Februari 2017.
Head of Research Division PT Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus mengatakan saat ini para pelaku pasar masih menanti data inflasi yang akan keluarpekan ini serta FOMC meeting.
Menurutnya, kebijakan Trump yang masih kontroversial hingga saat ini, termasuk terkait deportasi dan imigrasi, akan membuat The Fed menahan kenaikannya. “Ketidakpastian tentu bertambah setelah penandatangan keputusan Trump untuk menahan imigran, yang memicu protes dari dunia internasional,” katanya dalam riset.
Tidak hanya itu, lembaga Pemeringkat S&P yang menurunkan prospek utang China, dari positif menjadi negatif, akan memberikan tekanan kepada pasar modal dalam negeri.
Survey Bloomberg menunjukkan, dari 90 ekonom yang disurvey, hampir seluruhnya memperkirakan the Fed akan menahan suku bunganya di 0,75%. Hanya satu ekonom yang memprediksi naik menjadi 1%.
