Bisnis.com, JAKARTA – PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk. (Bank Danamon) mencatatkan kredit bermasalah (non performing loan/NPL) per Desember 2016 naik 10 basis poin yakni sebesar 3,1% dibandingkan 2015 yakni 3,0%.
Chief Financial Officer Bank Danamon Vera Eve Lim mengatakan, NPL ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 karena kinerja lini bisnis yang buruk.
“NPL Persentase kita 3,1% sedikit lebih tinggi dari tahun 2015 karena pembaginya termasuk DSP [Danamon Simpan Pinjam] kami turun 2% tapi kalo NPL bermasalahnya itu kami turun 4%,” ujarnya saat paparan kinerja di Jakarta, Rabu (1/3).
Vera menuturkan, DSP mencatatkan penurunan kredit sebesar 30% dan hal ini menjadi tantangan yang cukup besar bagi Bank Danamon. Penurunan kredit di DSP terjadi sejak tahun 2014 hingga kini.
Tahun 2017 pihaknya memperkirakan DSP masih akan mencatatkan penurunan portofolio, untuk itu Bank berkode emiten BDMN ini melakukan beberapa upaya untuk memperbaiki kinerja DSP.
“Kami melakukan berbagai upaya meningkatkan upaya collection menurunkan NPL, ini kita bicara DSP ya meningkatkan efisiensi diseluruh jaringan kerja kami agar DSP ini tidak terus menggerus kinerja Danamon,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
