Bisnis.com, MANADO - Bank Indonesia (BI) melansir tingkat penggunaan bilyet giro di Sulawesi Utara mengalami peningkatan cukup signifikan sejalan dengan peningkatan kegiatan ekonomi. Tren ini juga dinilai mencerminkan minat masyarakat dalam menggunakan alat pembayaran non tunai meningkat.
Kepala Perwakilan BI Sulawesi Utara, Soekowardojo, mengatakan tahun lalu nilai transaksi bilyet giro mencapai Rp16,4 triliun atau naik 35,53% dibandingkan dengan posisi 2015 sebanyak Rp12,1 triliun. Namun, jumlah warkat transaksi bilyet giro turun 16% menjadi 373.000 warkat. "Warkatnya memang turun, tapi secara nominal naik. Ini mencerminkan minat masyarakat menggunakan bilyet giro meningkat," jelasnya kepada Bisnis.com di Manado, Rabu (15/3/2017).
Soekowardojo menuturkan, pertumbuhan nominal transaksi bilyet giro juga mencerminkan laju ekonomi Sulawesi Utara yang kembali menggeliat. Pada 2016, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara mencapai 6,17%, sedikit lebih tinggi dibandingkan setahun sebelumnya sebesar 6,12%.
Dia mengimbuhkan, peningkatan nominal transaksi bilyet giro juga menggambarkan minat masyarakat Sulut dalam menggunakan alat pembayaran nontunai bertumbuh. Untuk diketahui, bilyet giro merupakan perintah pemindahbukuan sejumlah dana dari rekening Penarik kepada rekening Penerima yang namanya tercantum dalam bilyet giro.