Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Portofolio Mikro CIMB Niaga Tersisa Rp600 Miliar

PT Bank CIMB Niaga Tbk. masih menyisakan portofolio mikro sekitar Rp600 miliar, perseroan pun menargetkan bisa berkurang hingga habis dalam kurang dari setahun.
Layanan nasabah di kantor PT. Bank CIMB Niaga Tbk, di Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat
Layanan nasabah di kantor PT. Bank CIMB Niaga Tbk, di Jakarta./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk. masih menyisakan portofolio mikro sekitar Rp600 miliar, perseroan pun menargetkan bisa berkurang hingga habis dalam kurang dari setahun.

Direktur Keuangan Bank CIMB Niaga Wan Razly Abdullah mengatakan, sisa portofolio mikro tinggal sekitar Rp600 miliar. Nantinya, akan terus berkurang seiring pelunasan yang dilakukan nasabah mikro.

“Tenornya mayoritas tidak terlalu panjang, jadi kurang dari setahun juga sudah bisa selesai. Paling yang tenor panjang hanya sekitar puluhan miliar,” ujarnya pada Selasa (25/4).

Adapun, perseroan juga akan terus mengurangi cabang mikro, tetapi pengurangan cabang kredit wong cilik itu akan diganti dengan konsolidasi cabang yang lebih besar.

Wan Razly menjelaskan, nantinya cabang yang ada dibuat menjadi lebih besar, seperti awalnya status sebagai kantor cabang pembantu menjadi kantor cabang induk yang juga bisa menyalurkan kredit dan layanan bank lainnya yang lebih lengkap.

“Secara teknis, jadi dari satu ruko akan berubah menjadi dua ruko,” jelasnya.

Adapun, untuk mengganti portofolio mikro itu, perseroan memilih fokus untuk penyaluran kredit usaha kecil menengah (UKM).

Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Tigor M. Siahaan pun mengatakan, seiring dengan naik kelas ke bank BUKU IV, perseroan melihat segmen bisnis yang akan tumbuh lebih cepat berada pada segmen usaha kecil dan menengah (UKM) dan konsumer, sedangkan kredit korporasi dan komersial akan tumbuh sedikit lambat.

“Kami harapkan porsi segmen UKM dan konsumer bisa tumbuh lebih tinggi dari saat ini,” ujarnya.

Sampai saat ini, porsi kredit segmen UKM dan konsumer perseroan berada pada kisaran 48% dari total kredit, sedangkan kredit segmen korporasi sisanya sebesar 52%.

Tigor menjelaskan, perseroan melihat segmen UKM dan konsumer mempunya potensi yang lebih besar karena sesuai dengan keahliannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper