Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Bisnis PT Bank KEB Hana Indonesia Konstantinus Liem mengapresiasi penghargaan yang diberikan Bisnis Indonesia Awards 2017.
Menurutnya, perseroan memiliki kriteria yang tepat untuk mendapatkan penghargaan kategori Bank Asing dan Campuran terbaik.
"Karena kami mendapatkan growth setiap tahun selalu konsisten. Seperti pertumbuhan loan di atas 20% dan pertumbuhan laba di atas 40%. Kami yakin itu salah satu faktor yang dipertimbangkan sehingga kami dapat BIA," katanya usai penerimaan penghargaan, Senin (15/5/2017) malam.
Lebih lanjut, dia juga memuji ajang BIA rutin diselenggarakan Bisnis Indonesia setiap tahun dapat mendorong emiten-emiten untuk terus membukukan pertumbuhan.
"Saya pikir itu bagus karena itu untuk memotivasi setiap company untuk memberikan yang terbaik, tidak hanya bagi company tetapi kepada bangsa dan rakyat Indonesia keseluruhan."
Bank KEB Hana Indonesia dimulai dari akuisisi Bank Bintang Manunggal pada 2007 yang saat itu beraset Rp300 miliar, oleh Hana Financial Group asal Korea, sehingga namanya diubah menjadi PT Bank Hana.
Pada 2013, digabung dengan PT Bank KEB Indonesia sehingga namanya berubah menjadi PT Bank KEB Hana. Setahun setelah merger, namanya diubah lagi menjadi PT Bank KEB Hana Indonesia. Asetnya tercatat naik hingga Rp22 triliun pada akhir 2014.
Dalam tempo 10 tahun, Bank KEB Hana Indonesia mampu naik kelas ke BUKU III dengan modal inti lebih dari Rp5 triliun pada Maret 2017.
Bank yang berfokus di segmen komersial dan konsumer tersebut ingin bersaing dalam memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia.
Di bawah nahkoda Presdir Martin Lee, tahun ini Bank KEB Hana Indonesia lebih ekspansif. Pertumbuhan aset, kredit, dan dana pihak ketiga ditarget masing-masing 20%. Akhir tahun lalu, jumlah kredit yang disalurkan Rp26,45 triliun dan DPK mencapai Rp18,79 triliun.
PT Bank KEB Hana Indonesia juga berencana menerbitkan NCD pada tahun ini untuk menopang ekspansi kredit. Entitas bank tersebut juga memperkuat lini bisnis wealth management untuk meningkatkan dana kelolaan yang ditargetkan tumbuh 20% dari Rp2,5 triliun pada Desember 2016.
Dari segi jaringan, tahun ini perseroan akan tambah lima cabang baru dari posisi 55 cabang yang tersebar di Indonesia.