Bisnis.com, JAKARTA – Bank of Japan (BOJ) memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneternya serta menyuguhkan pandangan yang lebih optimistis mengenai konsumsi swasta dan ekonomi luar negeri.
Hal ini menandakan keyakinan bank sentral Jepang tersebut bahwa pemulihan ekonomi telah mendapatkan momentumnya.
“Konsumsi swasta telah meningkatkan ketahanan terhadap latar belakang perbaikan yang stabil dalam situasi ketenagakerjaan dan pendapatan,” papar BOJ dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan keputusan kebijakan tersebut, dikutip Reuters (Jumat, 16/6/2017).
Seperti yang telah banyak diantisipasi, BOJ mempertahankan suku bunga negatif 0,1% yang dikenakannya pada sebagian dari kelebihan cadangan yang ditempatkan oleh lembaga-lembaga keuangan.
Dalam ulasan pertemuan kebijakan moneter dua harinya yang berakhir hari ini, BOJ juga mempertahankan target imbal hasil untuk obligasi pemerintah Jepang berjangka 10 tahun di kisaran 0%.
Keputusan BOJ keluar sehari setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan (Fed Funds Rate/FFR) sebesar 25 basis poin ke kisaran 1%-1,25% serta berencana memulai normalisasi neracanya.
Baca Juga
Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda dijadwalkan akan menggelar konferensi pers untuk menjelaskan keputusan tersebut pada pukul 3.30 sore waktu Tokyo (siang ini WIB).