Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perlindungan Pekerja Migran: BPJS Ketenagakerjaan Raih Apresiasi ASSA

Bisnis.com, JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan mendapatkan apresiasi untuk perlindungan jaminan sosial dari Asean Social Security Association (ASSA).
Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Agus Susanto mendengar pertanyaan anggota Komisi IX dalam Rapat Dengar Pendapat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (21/3)./Antara-Puspa Perwitasari
Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Agus Susanto mendengar pertanyaan anggota Komisi IX dalam Rapat Dengar Pendapat di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (21/3)./Antara-Puspa Perwitasari
Bisnis.com, JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan mendapatkan apresiasi untuk perlindungan jaminan sosial dari Asean Social Security Association (ASSA).
Apresiasi itu diberikan pada pelaksanaan 34th ASSA Board Meeting yang diselenggarakan di Udonthani, Thailand. Apresiasi kepada BPJS Ketenagakerjaan diberikan dalam kategori Insurance Coverage, khususnya dalam perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kini juga mencakup perlindungan pekerja migran di luar negeri.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto berharap penghargaan itu bisa menjadi motivasi bagi semua pihak dalam mengedepankan pentingnya perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan dalam kehidupan sehari-hari.
"Ini merupakan wujud apresiasi ASSA atas kerja keras seluruh pemangku kepentingan dalam memperjuangkan perlindungan menyeluruh bagi pekerja Indonesia," kata Agus melalui keterangan resmi.
Lebih lanjut dia menuturkan, saat ini TKI Indonesia telah mendapatkan perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan. Dia berharap ke depannya perlindungan menyeluruh bagi seluruh pekerja di Indonesia dapat segera tercapai.
Dalam penyelenggaraan ASSA Board Meeting, fokus utama yang dibahas adalah mengenai ageing society dimana hal tersebut merupakan salah satu isu global, karena masyarakat yang masuk dalam kategori usia tua semakin banyak dan tidak berimbang dengan jumlah usia produktif.
Hal itu berdampak pada kondisi perekonomian negara, dimana pemasukan negara lebih kecil dibanding pengeluarannya, sementara tanggung jawab negara atas jaminan sosial seluruh warga negara merupakan hal yang wajib.
Dalam pembahasan ageing society, Agus memaparkan mengenai kondisi Indonesia yang sedang mengalami masa bonus demografi, sehingga harus segera mempersiapkan skema jaminan pensiun yang tepat. Salah satunya dengan akselerasi besaran iuran kepesertaan dengan kewajiban jangka panjang. 
"Kita harus belajar dari pengalaman beberapa negara yang menghadapi masalah ageing society. Masa-masa bonus demografi di Indonesia ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mempersiapkan pendanaan program pensiun," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Anggi Oktarinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper