Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Sumarno mengklaim dalam hampir tiga tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, badan usaha pelat merah di bawah naungannya telah melakukan banyak terobosan.
Secara umum, dia menggaris bawahi kontribusi Kementerian dalam empat bagian besar, yakni pembangunan infrastruktur jalan tol, bahan bakar minyak, kelistrikan hingga pemberdayaan masyarakat yang belum bankable.
"Contoh simple, sepanjang 2004-2014 penambahan pembangunan jalan tol 390 kilometer. Nah sejak awal Januari 2015 sampai dengan hari ini, sudah terbangun dan siap dipakai 560 kilometer, tidak sampai 3 tahun. Jadi tentunya ini satu achievement," katanya di Jakarta, Kamis (5/9/2017).
Kemudian, terkait dengan penetapan satu harga bahan bakar minyak di Papua dengan di kawasan pulau Jawa. Harga BBM yang tadinya dari Rp60.000- Rp70.000 per liter dapat diterapkan sama seperti harga di Jakarta.
"Tanpa subsidi pemerintah itu adalah kemampuan Pertamina sebagai perusahaan. Kami juga sekarang terus menerus dan sudah lakukan penurunan harga semen di Papua 1 sak Rp2,5 juta menjadi Rp500.000 sekarang. Itu juga kemampuan BUMN, tanpa ada subsidi negara."
Selain itu, dia juga menyoroti kinerja PT Permodalan Nasional Madani (Persero) dalam mendorong pembiayaan ke kalangan ibu-ibu yang belum bankable dengan memberikan pinjaman senilai Rp500.000 - Rp3 juta. "Sekarang sudah sekitar 1,5 juta ibu-ibu di Indonesia yang tersentuh program ini."
Adapun, untuk bidang perbankan, kata Rini, beberapa prestasi positif yang dilakukan antara lain program KUR, kartu tani, kartu bansos non tunai. Infrastruktur untuk program-program tersebut dikembangkan oleh bank-bank pelat merah dengan bank swasta.
"BUMN dengan aset terbesar sekarang PLN sebesar Rp1.300 triliun. PLN sudah dapat lakukan efisiensi yang begitu besar, tadinya pada 2014 subsidi negara untuk listrik Rp100 triliun, sekarang hanya Rp50 triliun. Itu tidak lepas darj efisiensi yang besar dan sampai sekarang tidak ada kenaikan tarif dasar listrik."