Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Lakukan Stock Split 1:5

PT Bank Rakyat Indonesia kembali melakukan pemecahan harga saham pada tahun ini, setelah sebelumnya melakukan aksi serupa pada 2011.
Nasabah bertransaksi melalui mesin ATM di galeri e-banking Bank BRI, di Jakarta, Selasa (12/9)./JIBI-Dwi Prasetya
Nasabah bertransaksi melalui mesin ATM di galeri e-banking Bank BRI, di Jakarta, Selasa (12/9)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia kembali melakukan pemecahan harga saham pada tahun ini, setelah sebelumnya melakukan aksi serupa pada 2011.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis, Selasa (17/10) disampaikan bahwa perseroan akan melaksanakan pemecahan nominal saham dengan rasio 1 : 5. Rasio tersebut diperkirakan angka yang paling optimal bagi investor ritel.

Harga saham BBRI setelah stock split akan berada pada kisaran Rp3.000 dengan harga nominal menjadi Rp50,-/saham. Dengan fraksi harga Rp10,- perseroan berharap mampu menarik investor ritel domestik secara lebih luas.

Dengan harga saham yang terjangkau, perseroan mengharapkan likuiditas perdagangan akan semakin meningkat.

Pelaksanaan pemecahan nominal saham juga mencerminkan optimisme perseroan terhadap pertumbuhan bisnis ke depan.

Adapun, pemecahan nominal saham tersebut dilatarbelakangi kondisi harga saham BBRI yang telah mengalami peningkatan dalam lima tahun terakhir dengan CAGR sebesar 14,02%.

Namun, volume perdagangan saham menunjukkan tren penurunan seiring dengan semakin tingginya harga saham.

Melalui stock split, perseroan bermaksud meningkatkan basis investor ritel domestik. Keberadaan investor ritel domestik diharapkan mampu memberi keseimbangan sekaligus untuk mendukung program ‘menabung saham’ serta memberikan kesempatan pada investor ritel domestik untuk mampu memiliki saham blue chip.

“Bank BRI berkomitmen untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat, salah satunya melalui pasar modal.”

Sebelumnya, Bank BRI bersama dengan Bursa Efek Indonesia dan Kustodian Sentra Efek Indonesia bekerja sama menyelenggarakan program Desa Nabung Saham yang bertujuan agar semua lapisan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan bisa berinvestasi di instrumen saham.

Setelah RUPSLB hari ini, 18 Oktober 2017 menyetujui pelaksanaan pemecahan nominal saham, perdagangan dengan nilai nominal setelah pemecahan akan dilaksanakan pada tanggal 10 November 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper