Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mencatat ada potensi efisiensi senilai Rp230 miliar per tahun dengan adanya penerapan standarisasi tarif merchant discount rate dalam gerbang pembayaran nasional kartu debit yang berlaku sejak awal bulan ini.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Sugeng mengatakan, nilai potensi efisiensi Rp230 miliar per tahun ini muncul dari tingkat penurunan biaya merchant discount rate (MDR) untuk transaksi intra maupun antarbank.
“Kan kalau off us [antar bank] tarifnya sekarang menjadi 1% dibandingkan sebelumnya rata-rata 2,2%, sedangkan on us [intra bank] menjadi 0,5% dari rata-rata 0% sampai 1,8%,” ujarnya pada Kamis (28/12).
Dengan adanya proyeksi efisiensi hingga Rp230 miliar per tahun, berarti menunjukkan tingkat biaya MDR yang harus dibayarkan merchant bisa digambarkan akan susut terus dengan nilai tersebut.
Hal itu diharapkan bisa mendorong merchant untuk tidak mengenakan beban biaya tambahan atau surcharge kepada konsumen lagi dalam melakukan transaksi dengan kartu debit.
Sugeng menyebutkan, penurunan tarif MDR itu menjadi salah satu efisiensi yang didapatkan dari adanya GPN. Namun, kalau dilihat lebih dalam lagi, tingkat efisiensi bisa lebih besar lagi.
“Misalnya, efisiensi dari pihak bank yang tidak perlu investasi mesin EDC [electronic data capture] karena sudah sharing infrastructure,” sebutnya.