Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (BRI Agro) membukukan laba senilai Rp140 miliar pada kuartal IV/2017 atau tumbuh 36,4% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama BRI Agro, Agus Noorsanto mengatakan, pertumbuhan laba bersih tersebut didorong oleh ekspansi kredit yang tumbuh tinggi serta terjaganya biaya dana yang relatif stabil bahkan cenderung menurun.
“Pendapatan bunga kami tumbuh 29,7% secara year on year menjadi Rp1,25 triliun pada 2017 dengan pendapatan bunga bersih sebesar Rp503 miliar, naik 23,5%,” katanya dalam jumpa pers laporan kinerja BRI Agro di Jakarta, Rabu (7/2/2018).
Total aset perusahaan anak PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. itu mengalami kenaikan 43,48% per akhir tahun lalu menjadi Rp16,32 triliun.
Kenaikan aset tersebut ditopang tumbuhnya penyaluran kredit perseroan hingga mencapai Rp10,98 triliun, naik 34,25% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp8,18 triliun.
Sebanyak 65% dari kredit tersebut disalurkan ke sektor agribisnis. Dilihat dari segmennya, bisnis BRI Agro masih didominasi segmen menengah, diikuti ritel dan konsumer dengan porsi sebesar 63%, 31% dan 6%.
Peningkatan terbesar terjadi pada segmen ritel yakni tumbuh sebesar 62,3% menjadi Rp3,37 triliun. Adapun untuk segmen konsumer cenderung stagnan dan mengalami penurunan tipis dari Rp666 miliar pada 2016 menjadi Rp657 miliar pada tahun 2017.
Peningkatan kredit yang di atas pertumbuhan rata-rata industri perbankan, kata Agus, didukung adanya penambahan modal melalui mekanisme rights issue senilai Rp1 triliun dan emisi obligasi I senilai Rp500 miliar pada medio 2017.
Sementara itu, dari sisi penghimpunan dana, total dana pihak ketiga (DPK) BRI Agro mengalami peningkatan 34,6% (secara yoy) menjadi Rp12,42 triliun pada akhir tahun lalu.
“Kami terus mendorong peningkatan dana murah melalui produk tabungan maupun giro untuk menekan biaya dana,” kata Direktur BRI Agro Ebeneser Girsang pada kesempatan yang sama.