Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Permata Agresif Biayai Korporasi

PT Bank Permata Tbk. menyatakan akan lebih agresif memacu penyaluran kredit ke segmen korporasi atau wholesale banking pada 2018.
Direktur PT Dharmasraya Palma Sejahtera Linggar Mulyono (kiri) dan Direktur Wholesale Banking PT Bank Permata Tbk. Darwin Wibowo berbincang usai penandatanganan kerja sama, di Jakarta, Senin (12/2)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Direktur PT Dharmasraya Palma Sejahtera Linggar Mulyono (kiri) dan Direktur Wholesale Banking PT Bank Permata Tbk. Darwin Wibowo berbincang usai penandatanganan kerja sama, di Jakarta, Senin (12/2)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Permata Tbk. menyatakan akan lebih agresif memacu penyaluran kredit ke segmen korporasi atau wholesale banking pada 2018.

Direktur Wholesale Banking Bank Permata Darwin Wibowo menuturkan salah satu yang akan difokuskan pada tahun ini adalah sektor ekonomi perkebunan, terutama di bidang sawit.

“Kami lagi sangat aktif, kami mencoba mengembangkan kredit di sektor perkebunan sebagai salah satu sektor yang akan jadi fokus kami di tahun ini,” katanya kepada Bisnis, Senin (12/2/2017).

Darwin melihat secara umum pihaknya tidak menghindari sektor tertentu. Akan tetapi, pihaknya tetap menjaga selekfivitas pemberian pembiayaan dengan memperhatikan kondisi calon debitur.

“Selain sawit ada banyak sektor lain yang kami akan pacu, karena secara umum tidak ada industri yang kami anggap negatif list, kami lihat dan pilih per nasabahnya,” ujarnya.

Salah satu pemberian kredit yang baru dilakukan perseroan yakni ke PT Dharmasraya Palma Sejahtera, unit usaha PT Jawa Pos Agro (grup Jawa Pos) yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.

Penandatanganan perjanjian kredit senilai Rp180 miliar tersebut dilakukan pada Senin, 12 Februari 2018.

“PermataBank telah menjalin hubungan dengan Grup Jawa Pos sejak lama dan senang dapat berpartisipasi dalam pembiayaan unit usaha yang baru dirintisnya, yaitu perkebunan sawit”, imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Head Senior Vice President Bank Permata Lia Indriani menambahkan, pinjaman tersebut memiliki jangka waktubervariasi antara 5 sampai dengan 8 tahun untuk fasilitas kredit investasi dan 1 tahun untuk fasilitas modal kerja. 

“Kami sudah pernah kasih pembiayaan ke perkebunan kelapa sawit ddan pabrik kelapa sawit, jadi ini penambahan dari portofolio yang sudah ada. Sejauh ini tidak ada permasalahan kredit dengan industri sawit. Saat harga lagi bagus seperti ini seharusnya nasabah-nasabah kami bagus semua,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Jawa Pos Agro Linggar Mulyono menjelaskan pembiayaan tersebut terdiri dari dua bagian yakni kredit modal kerja sebesar Rp10 miliar dan kredit investasi Rp170 miliar.

Adapun tujuan penggunaannya untuk pembiayaan pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 30 ton, pembibitan kebun, dan modal kerja perusahaan di bawah unit usaha Jawa Pos Agro.  

Perseroan menargetkan memperluas areal kebun kelapa sawit dari target semula 6.000 hektar menjadi 9.000 hektar per 2020. Selain itu, dana segar tersebut juga akan dipakai untuk meningkatkan kapasitas pabrik kelapa sawit dari saat ini 30 ton menjadi 60 ton.

Grup Jawa Pos tersebut mulai masuk ke bisnis kelapa sawit sejak 2013 dan memiliki lokasi usaha di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Perseroan telah menggelontorkan modal senilai Rp350 miliar untuk pembebasan lahan dan operasional untuk dua area kebun serta satu pabrik kelapa sawit.

“Selama ini kami mengeluarkan modal sendiri dan mulai tahun ini kami mencari tambahan pembiayaan dari bank. Sudah ada 3 bank yang dijajaki dan akhirnya deal dengan Bank Permata karena kami dapat bunga yang kompetitif,” tuturnya.

Kredit investasi dan modal kerja senilai Rp180 miliar tersebut akan ditarik perusahaan secara bertahap pada tahun ini. Perseroan juga berniat menambah pinjaman baru ke Bank Permata pada tahun depan bila diperlukan untuk mendukung ekspansi. Menurut Linggar bisnis kelapa sawit masih sangat prospektif di Tanah Air.

Tirza Samola, Komisaris Jawa Pos Agro, mengatakan sebagai pemain baru di industri kelapa sawit, adanya pembiayaan dari Bank Permata akan menambah kapasitas pabrik perseroan.

“Dalam menjalankan usaha ini, kami akan berkonsentrasi penuh pada mutu CPO yang dihasilkan, biaya produksi yang efektif dan bermitra dengan masyarakat terjalin saling menguntungkan,” kata Tirza.

Dia yakin, industri sawit akan tetap berjalan baik sebagai sumber devisa bagi negara dengan adanya dukungan dari pemerintah dan perbankan. “Bank Permata merupakan mitra yang mendukung kami sejak lama.”
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper