Bisnis.com, JAKARTA – Industri financial technology atau fintech serta layanan kesehatan diproyeksikan akan menjadi primadona bagi perusahaan modal ventura dalam menanamkan investasinya pada tahun ini.
Hal itu dikemukakan Ketua Umum Asosiasi Modal Ventura Indonesia untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Jefri R. Sirait mengatakan, dua industri yang bakal menjadi tren investasi pada tahun ini adalah fintech dan layanan kesehatan.
Menurut dia, adanya kebutuhan akses keuangan masyarakat dan memperlebar inklusi keuangan, fintech bakal menjadi sektor yang atraktif.
“Modal ventura yang fokus dalam digital akan selalu melakukan investasi atau penyertaan saham dengan melihat investment deal yang tumbuh dua kali lipat pada 2017. Ini sinyal positif untuk digitalisasi di Indonesia,” tuturnya sebagaimana dikutip Bisnis.com, Selasa (27/3/2018).
Proyeksi tersebut melanjutkan tren yang terungkap dalam survey Indonesia Modal Ventura Outlook pada 2017 yang dilakukan oleh Google dan A.T Kearney Indonesia.
Survei itu menunjukkan, kendati industri fintech masih pendatang baru, tetapi tren pertumbuhan transaksi online dan pencarian alternatif dari perbankan tradisional cukup pesat. Sebanyak 67% responden meyakini fintech akan naik daun.
Baca Juga
Sebagai catatan, survey tersebut juga berasal dari responden yang merupakan 25 PMV yang terdiri dari perusahaan lokal dan asing.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan perusahaan modal ventura dalam negeri telah mencapai Rp7,14 triliun atau naik sekitar 5% pada Januari 2018 dibandingkan dengan Januari 2017.
Kegiatan usaha pembiayaan bagi hasil masih mendominasi sekitar Rp5,4 triliun, diikuti oleh penyertaan saham dan obligasi konversi yang masing-masing mencapai Rp1,26 triliun dan Rp475 miliar.
Saat ini, sudah ada 67 perusahaan yang bergerak di industri modal ventura hingga Januari 2018. Jumlah tersebut naik jika dibandingkan dengan Januari 2017 yang berjumlah 62 perusahaan modal ventura konvensional.
Dengan demikian, tren kegiatan usaha penyertaan saham yang naik diyakini menjadi pendorong positif dinamika investasi pada kalangan perusahaan startup.