Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Utamakan Nasabah Payroll

Bisnis.com, JAKARTAPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. mengusung strategi guna memacu kinerja KPR dengan menawarkan fasilitas pendanaan kredit hunian kepada nasabah payroll. Cara ini terbukti ampuh dalam upaya meningkatkan penyaluran KPR.
Penyelesaian sebuah perumahan mewah. / Bisnis Paulus Tandi Bone
Penyelesaian sebuah perumahan mewah. / Bisnis Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. berupaya memacu penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) dengan cara menawarkan fasilitas pendanaan kredit hunian kepada nasabah payroll.

Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan, pihaknya juga bekerja sama dengan pengembang perumahan ternama untuk menawarkan program diskon dan promo bunga kredit.

"Kami per akhir kuartal pertama tahun ini tumbuh 17%  secara year on year,” tuturnya kepada Bisnis, Selasa (10/4/2018).

Kendatipun tidak mengambil porsi terbesar dalam portofolio kredit konsumer BRI, tetapi KPR memainkan peran penting. Kredit properti termasuk KPR mengambil porsi sekitar 28% dari total portofolio kredit konsumer BRI.

Handayani menuturkan bahwa persentase tersebut rupanya bukanlah yang paling dominan melainkan ada salary based loan seperti kredit tanpa agunan (KTA) yang memainkan peran lebih dari 65%.

BRI sendiri untuk kredit properti tetap mengandalkan pendanaan untuk pemilikan rumah pertama nonsubsidi. Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan KPR antara 23% sampai dengan 25% secara year on year dengan segmen utama rumah seharga Rp350 juta – Rp500 jutaan.

Pada sisi lain, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memproyeksikan pertumbuhan KPR pada tahun ini dapat tumbuh dua digit atau sekitar 15%. Senior Vice President Consumer Loans Bank Mandiri Harry Gale mengatakan, pada tahun sebelumnya perseroan mencatat pertumbuhan KPR sebesar 11%.

“Tahun ini kami menargetkan bisnis KPR Bank Mandiri dapat tumbuh dua digit,” ujarnya.

Sepanjang 2017, Bank Mandiri telah menyalurkan KPR sebesar Rp39,7 triliun atau naik 11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp35,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper