Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Permata Tbk. menyalurkan dana sebesar Rp300 miliar kepada General Electric Healthcare sebagai tahap awal dari distributor financing untuk mempermudah pengelolaan arus kas mitra perusahaan tersebut.
Direktur Utama Bank Permata Ridha Wirakusumah mengatakan bahwa dengan kerja sama tersebut, perseroan menjadi bank swasta nasional pertama yang memenuhi kebutuhan pendanaan GE Healthcare yang bergerak di bidang teknologi kesehatan.
“Hal ini sekaligus menjadi bentuk dukungan nyata kami terhadap program pemerintah di bidang layanan kesehatan yang selama ini dilakukan BPJS [Badan Penyelenggara Jaminan Sosial],” katanya melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Senin (6/8/2018).
Selain itu, dia menuturkan kerja sama tersebut juga membuka peluang bagi perseroan untuk menjalin kerja sama melalui berbagai produk pembiayaan lainnya seperti receivable services, cash management, produk syariah, hinga produk ritel.
CFO GE Healthcare Asean Budi Pramantika menyatakan, pembiayaan ini diharapkan dapat membantu mitra lokal perseroan untuk tumbuh dan mendukung ekosistem industri kesehatan di Indonesia. “Kami senang untuk memulai kerjasama ini dengan PermataBank untuk menyediakan fasilitas pembiayaan bagi mitra kami,” katanya.
Sebelumnya, Bank Permata juga telah menjali sejumlah kerja sama untuk mendukung program kesehatan dari Pemerintah. Pada November 2017, perseroan dan BPJS Kesehatan menandatangani kerja sama terkait data pembiayaan pelayanan kesehatan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional—Kartu Indonesia Sehat (JKN—KIS).
Baca Juga
Dalam kerja sama tersebut, perseroan memberikan pembiayaan invoice financing untuk para mitra Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan seperti para fasilitas kesehatan atau rumah sakit melalui program value chain.
Bank Permata akan akan mengambil alih permohonan klaim kesehatan peserta JKN–KIS yang sudah dikonfirmasi dan diverifikasi oleh BPJS Kesehatan, sebelum jatuh tempo pembayarannya. Menurutnya, pembiayaan dapat membantu fasilitas kesehatan menjaga arus kas dan likuiditasnya.
Hingga Juni, Bank Permata menyalurkan kredit senilai Rp88,35 triliun dengan pertumbuhan mencapai 8,91% secara year on year (yoy). Adapun, dari sisi penghimpunan dana perseroan mencatatkan pertumbuhan 11,51% (yoy) menjadi Rp93,23 triliun.
Kendati demikian, laba bersih yang dicatatkan perseroan pada akhir semester I/2018 justru mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Total laba Bank Permata menurun dari Rp616,73 miliar menjadi Rp270,25 miliar.